Orangtua Gemuk Berpeluang 80 Persen Miliki Anak Gemuk
›
Orangtua Gemuk Berpeluang 80...
Iklan
Orangtua Gemuk Berpeluang 80 Persen Miliki Anak Gemuk
Orang yang memiliki bawaan gemuk perlu lebih menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Aktivitas fisik yang dilakukan pun perlu dilakukan secara rutin.
Oleh
Deonisia Arlinta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Orangtua bertubuh gemuk berpeluang memiliki anak bertubuh gemuk sebesar 80 persen. Sementara, jika salah satu orangtuanya saja yang gemuk berpeluang mempunyai anak yang gemuk sebesar 40 persen. Hal ini disebabkan karena gen gemuk yang dimiliki oleh orangtua dapat diturunkan.
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan, di Jakarta, Kamis (19/9/2019), menuturkan, gen gemuk yang dimiliki seseorang dapat diwariskan kepada keturunannya. Untuk itu, jika kedua orangtua membawa sifat gen gemuk, anak mereka berpotensi lebih besar memiliki tubuh yang gemuk dibandingkan anak lain, yang tidak membawa sifat tersebut.
“Kedua orangtua yang gemuk akan berpeluang 80 persen memiliki anak yang gemuk. Kemudian, jika salah satu orangtua yang gemuk berarti peluangnya menjadi 40 persen dan jika kedua orangtua tidak gemuk hanya berpeluang memiliki anak gemuk sebesar 7 persen,” katanya.
Ia menuturkan, kondisi ini perlu diwaspadai oleh masyarakat. Meskipun seseorang memiliki gen gemuk, tidak berarti mereka tidak bisa mencegahnya. Gen gemuk menjadi pemicu seseorang menjadi lebih mudah gemuk. Lingkungan dan gaya hidup tetap lebih berpengaruh dalam mengendalikan faktor pemicu tersebut.
Ali mengatakan, orang yang memiliki bawaan gemuk perlu lebih menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Aktivitas fisik yang dilakukan pun perlu dilakukan secara rutin. Aktivitas yang dimaksud dengan olahraga rutin, seperti joging, jalan cepat, dan senam.
“Hal inilah mengapa terkadang ada seseorang yang hanya makan setengah porsi dalam tiga kali makan lebih mudah gemuk daripada orang lain yang makan lebih dari satu porsi. Bisa jadi karena orang tersebut membawa gen gemuk, sementara orang yang lain membawa gen sulit gemuk,” jelasnya.
Risiko besar
Obesitas perlu menjadi perhatian yang serius karena besarnya risiko yang bisa dialami di masa mendatang. Seseorang yang sudah gemuk sejak usia 7 tahun akan berpotensi 40 persen juga mengalami kegemukan di usia dewasa. Selain itu, remaja yang gemuk juga berpotensi 70 persen mengalami gemuk di usia dewasa.
Padahal, kegemukan yang bisa menjadi obesitas ini menjadi pencetus berbagai macam penyakit, antara lain, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan begitu, kualitas hidup dan produktivitas yang dijalani tidak akan optimal.
Ditemui secara terpisah, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budi Wiweko, menyampaikan, kegemukan pada ibu hamil juga menjadi permasalahan yang harus diperhatikan. Ibu hamil yang gemuk berpotensi mengalami gangguan selama masa kehamilan. Perkembangan janin dalam kandungan bisa tidak optimal.
“Ibu yang hamil dalam kondisi gemuk juga berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh yang besar sehingga rentan mengalami kesulitan dalam proses melahirkan. Untuk itu, sebaiknya sebelum memutuskan untuk hamil, seorang perempuan memerhatikan berat badan yang dimiliki. Hal ini termasuk tidak boleh juga terlalu kurus,” ucapnya.