Kementerian Pariwisata meluncurkan Wonderful Indonesia Digital Tourism Champion 4.0.
Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata meluncurkan Wonderful Indonesia Digital Tourism Champion 4.0. Hal ini dilakukan untuk mendorong pengembangan dan transformasi sumber daya manusia di sektor pariwisata dalam menghadapi perubahan di era digital.
”Bagi saya, penerapan teknologi merupakan solusi,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya pada peluncuran Wonderful Indonesia Digital Tourism Champion 4.0 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Arief menambahkan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menuju Tourism 4.0, yang meliputi transformasi teknologi, mengubah regulasi, dan mengubah sumber daya manusia (SDM).
Menimbang keterbatasan anggaran, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengawali langkah tersebut dari yang paling mudah, yakni mengubah SDM. ”Tapi, dua yang lain itu juga harus dilakukan,” kata Arief.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan, peluncuran Wonderful Indonesia Digital Tourism Champion (WIDI) 4.0 merupakan tindak lanjut hasil Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata 1 dan 2 yang dilaksanakan pada semester I-2019.
Ada sembilan inisiatif dalam WIDI 4.0 yang mentransformasi SDM pariwisata untuk memenangi kompetisi global di era industri 4.0. ”Kami mulai dengan ASN (aparatur sipil negara) Kemenpar sebagai fondasi implementasi sembilan inisiatif tersebut,” kata Ni Wayan Giri.
Dia menuturkan, pelaksanaan WIDI Champion 4.0 bertujuan membangun karakter dan budaya digital di kalangan Kemenpar. Selanjutnya, mengukur kesiapan digital di lingkungan pegawai Kemenpar.
Tujuan lain, memberikan pemahaman mengenai cara pandang dan kepemimpinan digital serta membentuk budaya digital di Kemenpar melalui pengalaman dan penugasan proyek.
Tenaga ahli co-branding Menteri Pariwisata, Yuswohadi, menambahkan, penyiapan SDM dibutuhkan karena banyak pelancong yang berasal dari kalangan milenial. ”Terjadi perubahan perilaku yang luar biasa sehingga kami sebagai penyedia turisme juga harus mengikuti perilaku milenial,” kata Yuswohadi.
Sementara itu, tim ahli WIDI Champion Kemenpar Lukman Kamil menuturkan arti penting mengikuti perkembangan digital. Mengutip pemaparan Arief Yahya, pembeda antara satu bangsa dan bangsa lain adalah manusianya. Sementara itu, yang membedakan satu manusia dengan manusia lain adalah karakter dan kompetensinya.
”SDM menjadi kunci baik di tingkat korporasi sampai negara. Ketika manusianya berubah, naik tingkatan, hal itu berdampak pada korporasi dan negara tersebut,” kata Lukman.