Pulau Bali membutuhkan lembaga yang khusus mengurusi pangsa pasar rapat/pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau MICE. Karenanya, wacana pembentukan Bali Convention Bureau atau badan pengelola MICE didorong.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Pulau Bali membutuhkan lembaga yang khusus mengurusi pangsa pasar rapat/pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran atau MICE. Karenanya, wacana pembentukan Bali Convention Bureau atau serupa badan pengelola MICE didorong setelah sempat dibicarakan pada tahun 2008 lalu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan kali ini wacana pembentukan Bali Convention Bureau (BCB) segera diwujudkan setelah tertunda sekitar 10 tahun. “Sesegara mungkin sejumlah kalangan berkumpul secara intensif menyusun pembentukan badan ini,” kata Astawa, di Denpasar, Sabtu (21/9/2019).
Astawa mengatakan BCB ditargetkan rampung pada tahun 2020. Badan ini penting guna mengimbangi perkembangan pariwisata Indonesia hingga dunia. Selain itu juga menjaring wisatawan kelas menengah atas.
Oleh karen itu Bali perlu menjaring peluang mendatangkan peserta konferensi internasional dan mengajak untuk berwisata selain tujuan utama adalah pertemuan itu sendiri. Bali sebenarnya sudah merespon hal itu dengan terbukti sukses menggelar konferensi bertaraf internasional seperti KTT APEC pada 2013 serta Annual Meeting IMF dan Bank Dunia tahun 2018.
Total delegasi yang datang ketika perhelatan internasional IMF/Bank Dunia di tahun 2018 digelar sebanyak 36.669 orang. Even ini memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 205,537 triliun.
Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata, total delegasi yang datang ketika perhelatan internasional IMF/Bank Dunia digelar di tahun 2018 sebanyak 36.669 orang. Even ini memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 205,537 triliun.
Hingga saat ini, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) masih menjadi ruangan terbesar yang mampu menampung sekitar 4.000 peserta. Beberapa tempat konferensi lain mampu menampung 1.000 orang.
Adapun pada periode Januari-Agustus 2019, Bandara Internasional Ngurah Rai mencatat wisatawan mancanegera yang datang sebanyak 4.146.589 orang. Angka ini naik satu persen dari periode yang sama di tahun 2018 sebanyak 4.110.691 orang. Namun Astawa mengkhawatirkan kedatangan wisawatan mancanegara tersebut sebagian besar adalah dari turis menengah ke bawah.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho dalam Focus Grup Disscusion "Akselerasi Pembentukan Bali Convention and Exhibition Bureau dan Event Internasional" di Bali, Jumat, menyatakan pihaknya mendukung dan mendorong agar pemerintah provinsi segera membentuk badan MICE ini di Bali. Bagaimana pun, lanjutnya, Bali masih hidup dari pariwisata dan berpeluang bersaing dengan negara-negara lainnya. Beberapa negara yang menjadi saingan adalah Dubai, Malaysia, Singapura, Thailand.
Menurutnya, potensi Bali dalam penyelenggaraan MICE sudah terbukti di beberapa perhelatan internasional dan sukses. Karenanya Bali Convention Bureau akan menjembatani peserta konferensi yang dipadukan dengan kegiatan wisata. Harapannya, pembentukan badan pengelola MICE ini dapat mendongkrak kualitas wisatawan yang datang ke Pulau Bali semakin baik.