Lifter kelas 67 kilogram, Deni, mendapat tantangan besar untuk lolos ke Olimpiade 2020. Deni kini di peringkat 19, sedangkan syarat lolos Olimpiade adalah masuk delapan besar dunia.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lifter kelas 67 kg, Deni, hanya menempati peringkat ke-12 dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2019. Hasil kejuaraan dunia ini menjadi cambuk bagi Deni untuk memperbaiki diri terutama agar bisa mewujudkan mimpi tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Tampil di Pattaya, Thailand, Jumat (20/9/2019), Deni mengukir jumlah angkatan total 312 kg, terdiri atas snatch 141 kg dan clean and jerk 171 kg. Jumlah angkatan itu terpaut 25 kg dari juara dunia Chen Lijun (China) dengan angkatan total 337 kg (150 kg, clean and jerk 187 kg).
Di Kejuaraan Dunia 2019, Deni gagal memenuhi ambisi pribadi mengukir angkatan total 315 kg. ”Ya, ini meleset sedikit dari target. Untuk pelajaran lagi,” kata Deni seusai berlomba.
Berdasarkan aturan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF), atlet harus menempati peringkat delapan besar dunia untuk tampil di Olimpiade. Poin pada setiap kejuaraan akan diakumulasi untuk menentukan peringkat dunia. Saat ini, Deni menempati peringkat ke-19 kelas 67 kilogram.
Deni mengatakan, meski gagal meraih medali di Kejuaraan Dunia, ia optimistis bisa tampil di Tokyo 2020 karena masih ada tiga kejuaraan yang akan diikuti sebagai kualifikasi Olimpiade. Salah satunya, Deni akan tampil dalam SEA Games 2019 di Filipina. Di pesta olahraga antarnegara se-Asia Tenggara itu, Deni berharap bisa memperbaiki angkatan dan mempertahankan medali emas.
Di Pattaya, kendala utama Deni adalah masalah cedera lutut. Cedera itu dialami lifter peraih emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 ini setelah tampil pada Kejuaraan Nasional PABBSI 2019 di Bandung, Jabar, Agustus lalu. Cedera itu mengganggu penampilan Deni. Pada angkatan clean and jerk, Deni gagal menjawab tantangan angkatan 174 kg karena lututnya belum kuat.
Menurut Deni, hasil di Kejuaraan Dunia memotivasinya untuk tampil lebih baik di SEA Games 2019. ”Saya ingin mempertahankan medali emas SEA Games dalam kondisi apa pun,” ujarnya.
Persiapan SEA Games
Pada SEA Games Kuala Lumpur 2017, Deni mengukir hasil manis pada kelas 69 kg (sekarang kelas 67 kilogram) dengan merebut medali emas. Dia melakukan angkatan total 312 kg (snatch 142 kg, clean and jerk 170 kg). Deni mengalahkan lifter Thailand Bunsuk Tairat dan lifter Vietnam Pham Tuan Anh.
Dalam waktu dua bulan menjelang SEA Games, Deni harus segera memulihkan cedera dan mempertahankan jumlah angkatan. Di Manila, Deni perlu mewaspadai lifter Vietnam, Thach Kim Tuan. Lifter ini sekarang bermain di kelas 61 kg, kelas yang sama dengan Eko Yuli Irawan. Di Kejuaraan Dunia, Tuan menempati peringkat keempat dengan angkatan total 296 kg (snatch 133 kg, clean and jerk 165 kg).
”Kalau dia naik ke kelas 67 kg, persaingan lumayan terasa,” ujar Deni.
Sebelum Kejuaraan Dunia bergulir, Wakil Ketua PB PABBSI Joko Pramono mengatakan, lifter-lifter senior yang tidak lolos Olimpiade Tokyo akan dicoret dari pelatnas 2020. ”Kalau memang tidak masuk, ya selesai. Tahun depan lebih baik fokus ke atlet-atlet yunior karena atlet senior tidak bisa disiapkan untuk Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024,” ujar Joko.