Permukiman Padat Penduduk di Jatinegara Hangus Dilalap Api
›
Permukiman Padat Penduduk di...
Iklan
Permukiman Padat Penduduk di Jatinegara Hangus Dilalap Api
Api menghanguskan ratusan rumah di permukiman padat penduduk di Jatinegara, Jakarta Timur. Ratusan warga mengungsi karena tidak ada harta benda tersisa.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Api menghanguskan ratusan rumah di permukiman padat penduduk di Jatinegara, Jakarta Timur. Ratusan warga mengungsi karena tidak ada harta benda tersisa.
Kebakaran menghanguskan 103 rumah di RT 003 dan RT 004 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, dan 23 rumah di RT 009/RW 006, Kelurahan Bali Mester, Sabtu (21/9/2019) dini hari. Akibatnya, 452 warga harus mengungsi untuk sementara waktu.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengerahkan 22 unit mobil pemadam. Akan tetapi, akses jalan yang sempit menghambat proses pemadaman sehingga perlu waktu enam jam sampai api padam.
Salam Suhada (55), warga RT 004/RW 001 menuturkan, api bersumber dari salah satu kontrakan di tengah permukiman. Kontrakan itu persis di samping rumahnya. Pemilik kontrakan tidak berada di rumah ketika peristiwa naas itu terjadi.
”Awalnya anak-anak bilang ada asap dari rumah sebelah. Itu pukul 00.30. Sudah usaha dobrak pintunya, tetapi tidak bisa. Lima menit berselang api membesar,” kata Salam.
Warga berupaya memadamkan api dengan air seadanya. Lanjut Salam, upaya itu sia-sia dan api semakin membesar. Ia beserta keluarga dan warga lain hanya bisa berlari menyelamatkan diri. Pakaian di badan jadi satu-satunya harta yang tersisa.
Akses menuju lokasi permukiman itu melalui Pasar Hewan, Jatinegara. Jaraknya sekitar 250 meter. Jalannya selebar tiga meter dan cukup untuk dilalui satu mobil dan satu sepeda motor. Sementara akses ke rumah warga berupa lorong-lorong selebar satu meter.
Riyadi (51), warga RT 004/RW 001, mengatakan, warga panik karena api semakin membesar. Selain menyelamatkan diri dan surat-surat berharga, warga pun berupaya menyelamatkan kendaraan roda dua dan empat.
”Pemadam kesulitan masuk karena kendaraan warga menghalangi jalan. Mobil pemadam parkir di pasar. Petugas membawa selang panjang untuk sampai ke sini (permukiman),” kata Riyadi.
Kebakaran hanya menyisahkan puing-puing bangunan. Selain perabotan, banyak tabung LPG yang hangus terbakar. Tabung-tabung ini berserakan di lorong-lorong rumah warga.
Warga mulai memasuki rumahya untuk mencari harta benda yang bisa diselamatkan. Mereka berharap mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah.
Bantuan
Warga mendapatkan bantuan dua tenda pengungsian, bahan makanan, makanan instan, dan pakaian. Terdapat tiga lokasi pengungsian, yaitu di masjid dan di seberang rel kereta Jatinegara.
Lurah Rawa Bunga Agustinah menyebutkan, untuk sementara warga ditempatkan di tiga lokasi itu. Penempatan sembari mencari lokasi yang lebih layak.
”Kami fokus mendata serta tanggap darurat. Nanti dicarikan tempat yang lebih layak,” ujar Agustinah.
Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar menambahkan, belum memastikan berapa lama warga berada di pengungsian sementara. Pihaknya akan secepatnya mengupayakan relokasi ke tempat lain.