Indonesia-China Hasilkan Sejumlah Kesepakatan Bilateral
›
Indonesia-China Hasilkan...
Iklan
Indonesia-China Hasilkan Sejumlah Kesepakatan Bilateral
Indonesia mendapatkan sejumlah kesepakatan bisnis dengan Pemerintah China. dalam perhelatan China ASEAN EXPO dan China ASEAN Bussiness Summit ke-16 2019 yang digelar di Nanning, Provinsi Guangxi, China.
Oleh
SIWI YUNITA C
·2 menit baca
NANNING, KOMPAS-Indonesia menjadi pusat perhatian dalam perhelatan China ASEAN EXPO dan China ASEAN Bussiness Summit ke-16 2019 yang digelar di Nanning, Provinsi Guangxi, China, 21-24 September kemarin. Dalam acara itu, Indonesia juga mendapatkan sejumlah kesepakatan bisnis dengan Pemerintah China.
Sejumlah pertemuan bisnis Indonesia dengan pengusaha dan investor China yang dilakukan sejak tanggal 21 September telah membuahkan hasil. Salah satunya persetujuan investasi tambahan bagi Wuling Motor untuk mengembangkan kendaraan berbahan bakar listrik di Indonesia. Kendaraan itu nantinya tidak hanya dipasar di domestik tapi juga akan diekspor ke Australia.
Selain itu, ada pula kesepakatan investasi pembangunan pembangkit listrik di Sulawesi Tengah. Sebelumnya, ada pula penandatangan nota kesepahaman proyek pemrosesan dan pengolahan sarang burung walet antara Pemerintah China dan perusahaan FKS grup dari Indonesia. Seluruh penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Indonesia.
Pertemuan bisnis antara Indonesia dengan China serta negara-negara ASEAN hingga kini masih terus berlanjut dan dimungkin akan ada lagi kesepakatan yang bisa dibuat.
Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Deputi Direktur Executif Komite Administratif Zona Perdagangan Bebas Terintegrasi Guangxi, Pingxiang, Wang Fanghong.
"Ini merupakan awal kerja sama yang baik. Kita harap kerja dapat meningkatkan ekspor produk-produk potensial Indonesia dan mengisi pasar-pasar di China," kata Enggar.
Ini merupakan awal kerja sama yang baik. Kita harap kerja dapat meningkatkan ekspor produk-produk potensial Indonesia dan mengisi pasar-pasar di China
Pertemuan itu merupakan tidak lanjut dari pertemuan Menteri Perdagangan dengan Menteri General Administration of Customs di Beijing. Pertemuan lalu membahas soal daerah perdagangan bebas di China.
Guangxi dan Fujian menjadi daerah penting bagi Indonesia karena merupakan daerah perdagangan bebas. Dua daerah itu bisa menjadi pintu masuk bagi produk indonesia seperti buah-buahan dan sarang burung walet.
Di bidang perdagangan, Indonesia dan China juga menjajaki ekspor impor buah-buahan. Sejumlah buah yang segera pasar China yakni Mangga, durian, salak, manggis, pisang, dan nanas.
Pameran dagang Indonesia juga mendapatkan respon paling baik dalam pameran CAAEXPO 2019. Paviliun Indonesia yang terletak paling dekat dengan pintu masuk utama diserbu pengunjung sejak pertama dibuka untuk umum, pada Sabtu (21/9/2019) lalu.
Untung mengunjungi paviliun Indonesia, pengunjung harus bergiliran masuk. "Kami harus bergiliran masuk karena kapasitas di dalam tak cukup," kata Wei Lang, salah satu pengunjung yang tertarik melihat furnitur Indonesia. Wei Lang sejak awal mengincar barang-barang Indonesia karena desain dan harganya cocok dengan pasar China.
Juru Bicara Kementerian Dagang China Gao Feng dalam rilisnya mengatakan tahun ini merupakan tahun implementasi strategis dalam visi kerja sama 2030 yang bertema satu sabuk satu jalan. "Kami meningkatkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam hal perdagangan, ekonomi, konektivitas, dan keuangan lewat acara ini.