Setelah terpilih mewakili Indonesia ke ajang Academy Award atau Piala Oscar 2020 untuk kategori International Feature Film, film Kucumbu Tubuh Indahku siap menghadapi tantangan berikutnya.
Oleh
·2 menit baca
Setelah terpilih mewakili Indonesia ke ajang Academy Award atau Piala Oscar 2020 untuk kategori International Feature Film, film Kucumbu Tubuh Indahku siap menghadapi tantangan berikutnya. Kampanye menuju Oscar pun telah disiapkan.
Sutradara dan penulis naskah, Garin Nugroho, Sabtu (21/9/2019), mengapresiasi keputusan Komite Film Indonesia yang memilih Kucumbu Tubuh Indahku. ”Keputusan juri seleksi memang berani dan mengejutkan mengingat tema film ini sensitif. Namun, saya rasa pemilihan itu tepat dalam situasi sekarang karena film ini merepresentasikan keragaman budaya di Indonesia,” tuturnya.
Kucumbu Tubuh Indahku mengungguli 42 film lainnya karena dinilai memiliki paket lengkap. Ketua Komite Film Indonesia Christine Hakim menyebutkan, film ini menampilkan bahasa tutur dan visual yang menarik, juga memiliki unsur rasa yang dalam.
Kucumbu Tubuh Indahku dibuat berdasarkan kisah hidup seorang penari lengger, Rianto. Tari lengger berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Dalam tubuh seorang penari lengger diyakini bahwa sisi maskulin dan feminin manusia dapat bersemayam menjadi satu.
Saat diputar di Tanah Air, film ini mendapatkan penolakan dari beberapa kalangan karena dituding memuat isu LGBT. Menurut Garin, film ini sebenarnya justru membuka ruang diskusi tentang maskulinitas dan femininitas dalam perspektif budaya.
Setelah diputar perdana di Venice International Film Festival, film ini mendapat penghargaan di sejumlah festival lainnya. Bahkan, Kucumbu Tubuh Indahku mendapat penghargaan dari UNESCO.
Garin siap membawa Kucumbu Tubuh Indahku untuk menyongsong Oscar 2020. ”Tantangan terbesarnya adalah kampanye atau promosi. Film ini harus dilihat sebanyak mungkin anggota juri Academy Award. Biayanya cukup besar,” katanya.
Dia berpengalaman saat filmnya, Daun di Atas Bantal (1998), juga mewakili Indonesia ke ajang Oscar. Waktu itu, dia harus memasang cerita film itu di sejumlah majalah terkemuka, menyewa bioskop di Los Angeles, yang biayanya mahal.
Kucumbu Tubuh Indahku harus bersaing dengan Parasite dari Korea Selatan dan Weathering with You dari Jepang yang juga meraih banyak penghargaan di ajang festival film internasional. Namun, Garin tetap optimistis dan mengupayakan sebaik mungkin agar film ini bisa sedekat mungkin menjadi nominasi film peraih Oscar. (FRO)