Badan Penanggulangan Bencana Aceh Bagikan 15.000 Masker untuk Warga
›
Badan Penanggulangan Bencana...
Iklan
Badan Penanggulangan Bencana Aceh Bagikan 15.000 Masker untuk Warga
Menyusul kian pekat kabut asap Badan Penanggulangan Bencana Aceh membagikan 15.000 masker kepada warga di Kota Banda Aceh. Pembagian masker sebagai upaya mencegah dampak buruk paparan asap terhadap warga.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS – Menyusul kian pekat kabut asap di wilayah Aceh, Badan Penanggulangan Bencana Aceh membagikan 15.000 masker kepada warga di Kota Banda Aceh. Pembagian masker sebagai upaya mencegah dampak buruk paparan asap terhadap warga.
Pembagian masker dipusatkan di Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Senin (23/9/2019) sore. Para pengendara yang melewati jalan tersebut diberikan masker. Aksi serupa juga mulai dilakukan oleh pemkab/kota lainnya.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Aceh Muhammad Syahril mengatakan selain membagikan langsung kepada warga, pihaknya telah mengirimkan 10.000 masker kepada tim penanggulangan bencana di kabupaten/kota.
“Hari ini kabut asap semakin pekat, makanya kita bagikan masker kepada warga,” kata Syahril.
Syahril mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Banda Aceh dan kabupaten/kota lain di Aceh merupakan asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
Pada Senin siang Banda Aceh diselimuti kabut pekat. Jarak pandang hanya sekitar 2 kilometer. Kabut asap belum menganggu aktivitas warga. Akan tetapi dilaporkan di Aceh Timur sudah ada warga yang terserang inpeksi saluran pernafasan.
Hari ini kabut asap semakin pekat, makanya kita bagikan masker kepada warga, kata Syahril.
“Di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa cukup parah terpapar kabut asap. Jarak pandang hanya 100 sampai 400 meter,” tutur Syahril.
Puskesmas siaga
Syahril mengatakan, falisitas kesehatan pertama seperti klinik dan puskesmas diminta untuk bersiaga jika sewaktu-waktu ada warga alami gangguan pernafasan.
Para nelayan diminta untuk tidak terlalu jauh berlayar dikhawatirkan masuk ke lintasan kapal barang dan dapat mengakibatkan kecelakaan sebab jarak pandang di laut sangat terbatas.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria Ahmad, mengatakan, sebaran asap mulai menyelimuti Aceh sejak dua hari lalu. Zakaria mengatakan, asap tersebut diduga kiriman dari wilayah Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan.
”Setelah beberapa hari lalu, asap karhutla dari beberapa provinsi di Sumatera masuk ke wilayah Aceh dan kemudian sempat menghilang. Hari ini datang lagi menyapa Aceh,” ucap Zakaria.
Menurut dia, ada potensi hujan ringan akan turun di Aceh. Jika hujan turun, kabut asap akan hilang. Namun, jika kebakaran hutan dan lahan masih terjadi, kemungkinan asap kiriman bakal kembali datang.