Unjuk rasa di Kota Jayapura, Papua, berujung empat korban meninggal dunia, Senin (23/9/2019). Seorang korban tewas adalah anggota TNI. Tiga lainnya adalah warga sipil.
Oleh
fabio costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Unjuk rasa di Kota Jayapura, Papua, berujung empat korban meninggal dunia, Senin (23/9/2019). Seorang korban tewas adalah anggota TNI. Tiga lainnya adalah warga sipil. Enam anggota Brimob Polda Papua juga dirawat akibat luka berat yang dialaminya.
Dari pantauan Kompas dan data Kodam XVII Cenderawasih, kejadian ini dipicu aksi ratusan mahasiswa dari luar Papua. Mereka hendak membuka posko di halaman kampus Universitas Cenderawasih. Namun, Polda Papua dan Rektorat Universitas Cenderawasih tidak memberi izin pendirian posko. Mahasiswa lalu dibawa TNI dan polisi ke daerah Expo Waena.
Di Expo Waena inilah, suasana menjadi panas. Diduga, mahasiswa memprovokasi warga setempat menyerang aparat keamanan. Rusuh, aparat melepaskan tembakan. Namun, korban jiwa tak bisa ditolak. Prajurit Kepala Zulkifli Al Karim, anggota Satuan Raider 751/Sentani, tewas. Kepalanya dibacok menggunakan senjata tajam oleh orang tak dikenal.
"Korban sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara. Namun, karena pendarahannya hebat, dia tidak selamat. Sekitar pukul 12.30 WIT, almarhum meninggal dunia," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Letnan Kolonel Cpl Eko Daryanto. Insiden ini berangsur tenang sekitar pukul 15.00 WIT.
Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Herman Asaribab menyatakan, turut berduka cita bagi keluarga almarhum. "Sebagai prajurit, almarhum Praka Zulkifli telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara. Dia memberikan jiwa dan raganya demi rasa aman di tanah Papua" ucap Pangdam di RS Bhayangkara.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal sangat menyesalkan insiden Expo Waena. "Anggota polisi dan TNI mendadak diserang. Enam anggota Brimob luka berat dan kini dirawat di RS Bhayangkara. Kami telah menangkap 300 orang pascainsiden ini, " tutur Ahmad.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengatakan, korban tewas tidak hanya dari TNI Angkatan Darat. Ada tiga warga sipil yang jadi korban. "Total empat orang yang meninggal dunia. Kami masih mendata jumlah korban luka lainnya, " tambahnya.