Kapal Pencari Cumi-Cumi Terbalik, Dua Orang Hilang
›
Kapal Pencari Cumi-Cumi...
Iklan
Kapal Pencari Cumi-Cumi Terbalik, Dua Orang Hilang
Kecelakaan menimpa Kapal Motor Putra Andrea Rizki 03 di perairan Pulau Bengkoang, Kabupaten Jepara, Jateng, Senin (23/9/2019). Dua orang dilaporkan hilang dan 13 orang ditemukan selamat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS -- Kecelakaan menimpa Kapal Motor Putra Andrea Rizki 03 di perairan Pulau Bengkoang, Kabupaten Jepara, Jateng, Senin (23/9/2019). Dua orang dilaporkan hilang dan 13 orang ditemukan selamat.
Kapal dengan berat 30 gros ton yang berangkat dari Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal itu sedianya akan mencari cumi-cumi di perairan Pulau Kalimantan. Namun nahas, gelombang menghantam dan membuat kapal yang mengangkut 15 orang itu terbalik.
Nahkoda Kapal Motor (KM) Putra Andrea Rizki 03 Darsono (41) dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kapal yang ia nahkodai bertolak dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Minggu (22/9/2019) pukul 14.00 WIB. Menurut Darsono, cuaca saat itu cukup cerah dan tinggi gelombang sekitar 0,5 meter.
Senin, sekitar pukul 17.00 WIB, saat tiba di utara Pulau Bengkoang, kapal oleng kemudian terbalik karena dihantam ombak setinggi 1,5 meter dan angin kencang. Setelah kapal terbalik, sebagian awak buah kapal (ABK) menyelamatkan diri dengan cara berpegangan pada bambu yang ada di sekitar kapal.
"Setelah para ABK berkumpul pada satu lokasi, saya perintahkan mereka naik ke atas kapal yang sudah terbalik sambil menunggu pertolongan. Saat di atas kapal, ABK lain melihat Rudi Hartono dan Rehan terapung di atas air. Setelah diangkat ke atas kapal, diketahui bahwa dua orang itu sudah meninggal dunia," tutur Darsono, Rabu (25/9/2019).
Darsono menambahkan, pada Selasa (24/9/2019) dini hari, gelombang besar datang lagi. Gelombang itu kembali menyapu para ABK yang berada di atas kapal. Para ABK tersebut kembali terjatuh ke dalam air, termasuk dua ABK yang meninggal. Sejak saat itu, jenazah dua ABK yang meninggal tersebut hilang.
Gelombang itu kembali menyapu para ABK yang berada di atas kapal.
Selasa siang, 13 ABK yang masih bertahan mendapatkan pertolongan dari para nelayan yang kebetulan melintas. Mereka kemudian dievakuasi menuju Pulau Parang, Kabupaten Jepara.
Menurut Darsono, 13 orang yang selamat yakni, Darsono, Muhammad Mulus Jaeni, Riyanto, Zakaria, Kusno, Sanjar Nuridin, Ahmad Fauzi, Hendrik Setiawan, Cahyani, Sumhari, Agus Budi, Awal Mukrodin, dan Khaerul Naramin. Semua ABK, baik yang selamat maupun yang meninggal merupakan warga Kabupaten Tegal. Rabu siang, seluruh ABK yang selamat dipulangkan ke Tegal.
Suhadi (67), mertua dari ABK bernama Rudi Hartono berharap, menantunya yang hilang dalam kecelakaan tersebut bisa segera ditemukan. Pihak keluarga terakhir kali berkomunikasi dengan Rudi pada Minggu, sebelum Rudi berangkat berlayar.
Hingga Rabu malam, Suhadi masih terus berkoordinasi dengan pihak Syahbandar PPP Tegalsari terkait perkembangan hasil pencarian terhadap Rudi Hartono dan Rehan.
Layak jalan
Secara terpisah, Kepala PPP Tegalsari Dewi Irianti mengatakan, KM Putra Andrea Rizki 03 melapor kepada PPP Tegalsari untuk berlayar pada Selasa (17/9/2019). Saat melapor, kondisi kapal layak jalan dan dokumen perizinan berlayar lengkap.
"Pihak KM Putra Andrea Rizki melapor pada kami untuk berlayar menuju ke perairan Pulau Kalimantan untuk mencari cumi-cumi dengan alat tangkap bouke ami. Saat melapor, kondisi kapal layak jalan dan dokumen perizinan berlayarnya juga lengkap. Adapun kondisi kesehatan seluruh ABK juga baik," ungkap Dewi.
Dewi menambahkan, petugas dan relawan masih mengupayakan pencarian terhadap dua korban yang masih hilang. Pencarian yang dilakukan di sekitar lokasi hingga Rabu malam, belum membuahkan hasil.