Titik Panas di Ketapang Masih Tinggi kendati Hujan Mulai Turun
›
Titik Panas di Ketapang Masih ...
Iklan
Titik Panas di Ketapang Masih Tinggi kendati Hujan Mulai Turun
Sebagian besar wilayah Kalbar sudah diguyur hujan beberapa hari terakhir sehingga titik panas di sejumlah daerah di provinsi ini mulai hilang.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat sudah diguyur hujan beberapa hari terakhir. Titik panas di sebagian besar wilayah Kalbar hilang. Namun, di Kabupaten Ketapang, jumlah titik panas masih tinggi, yakni mencapai 226 titik, Kamis (26/9/2019).
Berdasarkan peta sebaran titik panas Kalbar dari pengolahan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, jumlah titik panas di Kalbar pada Kamis masih mencapai 228 titik. Sebagian besar titik panas tersebut berada di Ketapang.
Sementara itu, di 13 kabupaten/kota lain di Kalbar relatif tidak ada lagi titik panas. Kalaupun ada, jumlahnya tidak banyak, misalnya saja di Kabupaten Melawi hanya ada satu titik panas. Di Sanggau juga hanya ada satu titik panas.
Modifikasi cuaca terus dilakukan di Kalbar, termasuk pada Kamis. Pada Kamis, modifikasi cuaca dilakukan di Ketapang dan Melawi. Selain itu, di wilayah Kalimantan Tengah juga.
Kota Pontianak, ibu kota Kalbar, pada Kamis pagi sempat kembali diselimuti kabut asap tipis. Meskipun demikian, kabut asap itu tidak mengganggu jarak pandang. Namun, pada siang harinya, kabut asap hilang karena ada hujan sekitar 15 menit.
Kualitas udara di Pontianak pun relatif baik. Pada pukul 09.00, indeks kualitas udara berada di level sedang. Namun, mulai pukul 14.00, kualitas udara sudah menyentuh level sehat dengan nilai PM 10 sebesar 16,72 mikrogram per meter kubik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalbar Lumano mengatakan, jumlah titik panas di Ketapang masih tinggi karena hujan belum merata di daerah itu. Lahan yang masih terbakar itu diduga masih berada di lahan gambut.
”Berdasarkan laporan dari tim di lapangan pada Kamis siang, di Ketapang bagian utara sudah turun hujan. Tim modifikasi cuaca pun pada Kamis siang menaburkan garam ke awan potensial di wilayah Ketapang bagian utara. Saya berharap hujan bisa segera mengurangi titik panas di Ketapang,” ujar Limano.
Koordinator Lapangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Operasional Teknologi Modifikasi Cuaca di Kalbar Satyo mengatakan, modifikasi cuaca terus dilakukan di Kalbar, termasuk pada Kamis. Pada Kamis, modifikasi cuaca dilakukan di Ketapang dan Melawi. Selain itu, modifikasi cuaca juga berlangsung di wilayah Kalimantan Tengah.
”Melihat titik panas di Ketapang masih banyak, dua hari ini daerah itu mendapat perhatian untuk modifikasi cuaca. Di Ketapang juga ada awan potensial yang bisa ditabur garam. Kondisi itu mendukung proses modifikasi cuaca,” ujar Satyo.
Beberapa wilayah di Ketapang pada Kamis dilaporkan sudah ada yang diguyur hujan. Pihaknya terus mengumpulkan informasi untuk melihat daerah mana saja yang sudah ada hujan. Dengan hujan itu, diharapkan titik api di Ketapang segera berkurang.
Pada Kamis, sebagian besar wilayah Kalbar hujan ringan, sedang, hingga lebat. Wilayah yang diguyur hujan itu adalah Kayong Utara, Ketapang bagian utara, Melawi, sebagian Sanggau, Mempawah, Sambas, Bengkayang, dan Landak.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Septika Sari, mengatakan, pada Kamis, di sebagian besar wilayah Kalbar turun hujan ringan, sedang, hingga lebat. Wilayah yang diguyur hujan itu adalah Kayong Utara, Ketapang bagian utara, Melawi, sebagian Sanggau, Mempawah, Sambas, Bengkayang, dan Landak.
Kemudian, tiga hari mendatang, potensi hujan ringan hingga lebat masih terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar. Bahkan, yang perlu diwaspadai, hujan akan disertai guntur dan angin kencang durasi singkat, terutama di wilayah pesisir.