Wuling Kejar Misi Jadi Basis Produksi di Asia Tenggara dan Oseania
›
Wuling Kejar Misi Jadi Basis...
Iklan
Wuling Kejar Misi Jadi Basis Produksi di Asia Tenggara dan Oseania
PT SGMW Motor Indonesia, produsen mobil Wuling di Indonesia, mengejar misi untuk menjadi basis produksi bagi kawasan Asia Tenggara dan Oseania.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·2 menit baca
CIKARANG, KOMPAS — PT SGMW Motor Indonesia, produsen mobil Wuling di Indonesia, mengejar misi untuk menjadi basis produksi bagi kawasan Asia Tenggara dan Oseania. Pada tahap awal, mereka mengekspor Wuling Almaz menggunakan nama Chevrolet Captiva ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.
PT SGMW yang lebih kurang telah dua tahun berproduksi di Indonesia menargetkan akan mengirim 2.600 unit Chevrolet Captiva ke tiga negara itu hingga akhir 2019. Acara ekspor pertama Chevrolet Captiva digelar di pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019), disaksikan oleh manajemen PT SGMW Indonesia dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Xu Feiyun, Presiden Direktur PT SGMW Indonesia, menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan General Motors mengembangkan produk itu untuk pasar internasional.
Chevrolet Captiva yang diekspor itu merupakan pengembangan platform global untuk produk sports utility vehicle oleh PT SGMW. Di India, platform itu dikenal dengan Hector yang diproduksi oleh MG, di Amerika Latin disebut Chevrolet Captiva, sementara di China disebut Baojun 530, dan di Indonesia disebut Wuling Almaz.
Menurut Xu, pihaknya telah menanamkan modal lebih dari 700 juta dollar AS atau setara Rp 9 triliun untuk mengembangkan produk di Cikarang, yaitu Confero, Cortez, dan Almaz, serta Formo. Dengan tambahan produk ekspor Captiva, Xu berharap hal itu bisa mendorong pertumbuhan sektor otomotif dan ekonomi Indonesia.
Airlangga menyatakan, dengan investasi yang mencapai Rp 9 triliun, PT SGMW sudah mampu membangun kluster produksi di Indonesia lengkap, bahkan menjadi basis produksi. Dalam dua tahun, Wuling telah menguasai 5 persen pasar otomotif Indonesia.
Menurut Airlangga, ekspor utuh (completely built-up) itu membuktikan bahwa Indonesia sudah menjadi salah satu vendor global bagi industri otomotif dunia. (MHD)