logo Kompas.id
Keterbatasan Akses Jadi...
Iklan

Keterbatasan Akses Jadi Kendala Penerapan Program KB di NTT

Program keluarga berencana di Nusa Tenggara Timur dibutuhkan untuk mengendalikan jumlah kelahiran yang mencapai 110.000 jiwa per tahun. Namun, keterbatasan akses di sana menjadi kendala penerapan program itu.

Oleh
Machradin Wahyudi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OFvTyWuryts2Fgfy--a9xrXA0xw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F4358b958-2d88-4482-a09e-eb3eb1021a75_jpg.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Warga mengikuti senam Ge Mu Fa Mi Re di Lapangan Kota Baru, Kecamatan Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat (27/9/2019). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Indonesia yang berlangsung di Sikka, NTT.

MAUMERE, KOMPAS — Program keluarga berencana di Nusa Tenggara Timur dibutuhkan untuk mengendalikan jumlah kelahiran yang mencapai 110.000 jiwa per tahun. Namun, keterbatasan akses di sana menjadi kendala penerapan program itu.

Dalam kunjungan ke Puskesmas Beru, Kecamatan Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (27/9/2019), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan, keterlambatan dalam pemakaian alat kontrasepsi membuat program KB menjadi tidak terlaksana. Kondisi ini terjadi karena jarak yang jauh antara tempat tinggal warga dan pusat layanan kesehatan atau KB.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000