Bibit Unggul Tutupi Kendala Penurunan Luas Tanam Jagung
›
Bibit Unggul Tutupi Kendala...
Iklan
Bibit Unggul Tutupi Kendala Penurunan Luas Tanam Jagung
Luasan tanam jagung di Kabupaten Pemalang, Jateng, terus turun empat tahun terakhir. Meski demikian, penurunan produksi bisa dicegah ketika petani menggunakan benih jagung varietas unggul.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Luasan lahan tanam jagung di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, terus turun empat tahun terakhir. Meski demikian, penurunan produksi bisa dicegah ketika petani menggunakan benih jagung varietas unggul yang mampu memproduksi lebih banyak jagung.
”Penurunan jumlah produksi akibat menurunnya luasan lahan perlu disiasati dengan penggunaan benih yang bisa menghasilkan jagung yang lebih banyak,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Muntohir, Sabtu (28/9/2019), di Pemalang. Hal itu sudah mulai dilakukan di Pemalang. Meskipun luasan lahan tanam jagung menurun, produksi tidak turun, bahkan meningkat.
Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang mencatat, luasan lahan tanam jagung di Kabupaten Pemalang pada 2016 adalah 10.259 hektar. Luasan tersebut terus menurun menjadi 10.092 hektar pada 2017 dan 6.554 hektar pada 2018. Adapun pada 2019, luasan tanam jagung di Kabupaten pemalang seluas 5.707 hektar.
Sementara itu, jumlah produksi jagung cukup fluktuatif. Pada 2016, jumlah produksi jagung di Pemalang adalah 65.005 ton. Jumlah tersebut kemudian mengalami penurunan pada 2017 menjadi 50.979 ton.
Produksi jagung mulai merangkak naik pada 2018 menjadi 58.396 ton. Adapun jumlah produksi jagung pada Januari-Agustus 2019 sebesar 42.752 ton. Jumlah produksi tahun ini diperkirakan akan terus bertambah karena masih ada beberapa daerah yang akan panen dalam waktu dekat.
”Meski luasan lahan tanam jagung di Kabupaten Pemalang terus menurun, kami tetap berupaya agar jumlah produksinya juga tidak ikut turun. Salah satu upayanya adalah kami dorong para petani untuk menggunakan benih yang unggul,” kata Muntohir.
Kami dorong para petani untuk menggunakan benih yang unggul.
Menurut Muntohir, di Pemalang, jagung tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak. Selama ini, pemerintah masih terus mengimpor jagung. Dengan upaya peningkatan produksi diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap jagung impor.
Country Station Manager Syngenta Indonesia Muhammad Amad, Jumat (27/9/2019), di Pemalang mengatakan, tahun ini Syngenta meluncurkan varietas jagung hibrida baru, yakni Andalan NK 007. Benih ini diklaim mampu menghasilkan hingga 8,9 ton jagung per hektar. Jumlah ini, menurut Amad, jauh lebih banyak dibandingkan dengan jagung varietas lain yang rata-rata menghasilkan 5 ton per hektar.
”Tidak hanya mampu meningkatkan jumlah produksi, benih jagung ini cocok ditanam di lahan tadah hujan, seperti jenis lahan di beberapa daerah di Pemalang,” ucap Amad.
Amad menambahkan, benih jagung Andalan NK 007 berbatang kokoh sehingga tidak mudah rebah. Selain itu, daun dari benih jagung varietas ini mampu bertahan hijau hingga masa panen. Daun yang tetap hijau hingga mendekati panen diharapkan mampu memaksimalkan proses pengisian biji jagung. Uji coba penanaman jagung dengan varietas ini telah dilakukan di Pemalang (Jateng), Majalengka (Jabar), dan Situbondo (Jatim).
Ngatmo (50), salah satu petani jagung di Pemalang, mengatakan, saat menggunakan benih lain, dalam sekali panen, lahan seluas 2 hektar miliknya bisa menghasilkan sekitar 12 ton. Pada masa tanam Juni, dirinya mencoba menggunakan benih jagung varietas Andalan NK 007. Pada masa panen September, hasil panen yang ia peroleh untuk luas tanam 2 hektar sebesar 15,5 ton.
”Peningkatan jumlah panen secara langsung berdampak pada peningkatan keuntungan yang saya dapatkan. Jika biasanya untung bersih yang saya dapatkan sekitar Rp 400.000 per hektar. Kini, saya bisa untung hingga Rp 700.000 per hektar,” ucap Ngatmo.
Petani lain, Timan (56), menuturkan, setiap 1 kilogram benih Andalan NK 007 bisa menghasilkan jagung hingga 500 kilogram. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan benih dari varietas lain yang menghasilkan 350 kilogram jagung dari 1 kilogram benih. Timan berharap, ke depannya produktivitas jagung di Kabupaten Pemalang terus meningkat. Dengan demikian, petani jagung di Pemalang semakin sejahtera.