Perenang Aflah Fadlan Prawira termotivasi berlatih lebih keras setelah meraih medali emas pada nomor 200 meter gaya ganti putra. Meskipun bukan nomor spesialisasinya, Fadlan siap jika diturunkan di SEA Games 2019.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perenang Aflah Fadlan Prawira tampil mengejutkan dengan mengalahkan seniornya, Triadi Fauzi, pada nomor 200 meter gaya ganti putra. Keberhasilan Fadlan mengemas medali emas pada kejuaraan renang Jakarta Terbuka 2019 ini menjadi motivasi tampil di SEA Games 2019.
Tampil di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019), Fadlan menjadi perenang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 04,36 detik. Sementara Triadi meraih perak setelah mengukir waktu 2 menit 05,49 detik. Dengan catatan waktu 2 menit 10,08 detik, Daniel Setyawan Suyano mengantongi medali perunggu.
Ditemui seusai pendinginan setelah perlombaan, Fadlan merasa senang bisa mengalahkan seniornya. ”Saya lihat lawan memang belum maksimal, jadi saya bisa mendapat emas. Tetapi, dari catatan waktu belum melewati. Jadi, saya masih punya target pribadi,” ujarnya.
Apabila diturunkan pada nomor 200 meter gaya ganti di SEA Games 2019, Fadlan mengaku siap. Namun, ia masih harus mempertimbangkan dengan jadwal perlombaan mengingat yang menjadi fokus latihannya adalah nomor jarak jauh dan renang perairan terbuka.
Pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu, Fadlan menempati peringkat kedua dengan catatan waktu 2 menit 03,01 detik. Perenang asal Bandung ini kalah dari sesama atlet Bandung, Reza Bayu Prasetyo (2 menit 02,78 detik). Nanda Wahyu Jendro meraih perunggu dengan waktu 2 menit 04,90 detik.
Pelatih renang nasional Donny Budiarto Utomo mengatakan, kemenangan Fadlan menjadi motivasi untuk tampil lebih baik terutama pada nomor andalan jarak jauh. ”Ini kejutan dan menjadi motivasi untuk Fadlan. Apalagi, ia bisa mengalahkan Triadi yang merupakan peraih medali emas SEA Games 2017. Sebenarnya 200 meter bukan nomor andalan, tetapi ini jadi motivasi,” katanya.
Disiplin berlatih
Donny menjelaskan, setahun terakhir Fadlan menjalani pelatnas tanpa terputus. Fadlan berlatih renang 13-14 kilometer per hari untuk menunjang penampilannya pada nomor andalan, yaitu 800 dan 1.500 meter gaya bebas, serta renang perairan terbuka jarak 10 kilometer. Perenang berusia 22 tahun ini juga diharapkan membuat kejutan pada nomor 200 meter dan 400 meter gaya ganti.
Fadlan mulai menunjukkan kemampuan dengan mencatatkan waktu 1 jam 52 menit 33,8 detik pada nomor renang perairan terbuka jarak 10 kilometer di Kejuaraan Dunia Renang FINA 2019 yang bergulir di Gwangju, Korea Selatan, Juli lalu. Ia merupakan perenang pertama Indonesia yang sukses mengukir waktu di bawah 2 jam. Di tingkat Asia Tenggara, Fadlan jadi yang tercepat.
Keberhasilannya itu membuat Fadlan diharapkan bisa meraih emas SEA Games 2019. Untuk mencapai target, menurut Donny, Fadlan harus mampu menjaga kondisi fisiknya. ”Daya tahan atau teknik renang sudah maksimal. Sekarang yang penting maintenance saja,” ujarnya.
Donny yakin anak didiknya dapat mengukir prestasi karena mempunyai motivasi pribadi yang sangat baik serta disiplin berlatih. Hal itu terlihat dari sikap sehari-hari. Fadlan tidak pernah menawar saat diberikan tantangan latihan yang cukup berat. Selanjutnya, Fadlan dan kawan-kawan akan berlatih selama dua pekan di dataran tinggi di Kunming, China.
Kemarin, perenang putri Azzahra Permatahani mempertajam rekor nasional pada nomor andalannya, yaitu 200 meter gaya ganti dengan catatan waktu 2 menit 16,43 detik. Azzahra mempertajam rekor sebelumnya, yaitu 2 menit 16,71 detik yang dicetak di Jakarta pada 2018. Ini merupakan rekor nasional kedua Azzahra setelah sehari sebelumnya ia menembus rekor 200 meter gaya dada.
Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin E Rahardjo mengapresiasi penampilan Fadlan dan Azzahra. ”Ini menjadi signal positif karena ada progres latihan untuk atlet-atlet muda. Meskipun pelatnas sempat terlambat, mereka bisa tampil maksimal di perlombaan,” ujarnya.