Penampilan Liverpool di awal musim ini meyakinkan. Di semua laga, tim berjuluk ”The Reds” ini baru satu kali kalah.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
SHEFFIELD, SABTU — Di awal musim ini, Liverpool baru mengalami satu kekalahan di seluruh kompetisi, yakni saat melawan Napoli di ajang Liga Champions. Setelah kekalahan itu, mereka mampu tampil sempurna lagi. Kini, tantangan menjaga kesempurnaan tersebut kembali harus dilalui ”The Reds” saat bertandang ke Stadion Bramall Lane, Sheffield, untuk menghadapi tuan rumah Sheffield United pada laga Liga Inggris, Sabtu (28/9/2019) pukul 18.30 WIB.
Seusai kekalahan melawan Napoli, Liverpool berhasil meraih dua kemenangan tandang, yakni melawan Chelsea di Liga Inggris dan MK Dons di Piala Liga. Manajer Liverpool Juergen Klopp meyakini, kekalahan melawan Napoli menjadi pelajaran berharga agar timnya tetap rendah hati dan terus berusaha mengejar kemenangan di setiap pertandingan.
”Kami tidak memikirkan (kemenangan). Saya bersyukur kami kalah di Liga Champions dan kompetisi lainnya sehingga kami masih tahu bagaimana rasanya (kalah). Itu sangat penting,” kata pelatih terbaik FIFA 2019 tersebut.
Mengalami kekalahan bisa membuat Liverpool tetap berusaha untuk berjuang di setiap pertandingan. Belajar dari pengalaman musim lalu, mereka mampu tampil bagus hingga pertengahan musim. Namun, Liverpool lengah di awal putaran kedua sehingga dapat disusul oleh Manchester City yang pada akhir kompetisi menjadi juara.
Klopp tentu tidak ingin seperti City yang secara mengejutkan dikalahkan tim promosi lainnya, Norwich City, pada dua pekan lalu. Apalagi, Sheffield menjadi tim promosi paling mengejutkan pada musim ini. Mereka mampu meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang sehingga bertengger di peringkat ke-10. Sheffield mampu menahan imbang Chelsea dan mengalahkan tim sekota Liverpool, Everton.
Keseriusan Klopp untuk mengejar juara Liga Inggris pada musim ini terlihat dengan menjadikan kompetisi ini sebagai prioritas. Pada Kamis (26/9/2019), Klopp menyimpan sebagian besar pemain yang sering mengisi tim utama pada pertandingan Piala Liga Inggris melawan KM Dons.
Manajer asal Jerman tersebut hanya memasang enam pemain senior yang jarang dimainkan. Keputusan rotasi tersebut membuat para pemain muda Liverpool mendapatkan kesempatan menunjukkan kemampuannya. Mereka dapat menjadi aset berharga ketika Liverpool mengalami krisis pemain akibat cedera seperti yang dialami pada pertengahan musim lalu.
Pemain muda, seperti Ki-Jana Hoever, Harvey Elliot, dan Curtis Jones, mencuri perhatian pada pertandingan tersebut. Klopp pun tak sungkan untuk memuji penampilan para pemain muda Liverpool. ”Kami tidak ragu dengan anak-anak ini dan kami tahu apa yang akan kami lakukan dengan mereka serta apa yang kami harapkan dari mereka,” ujarnya.
Ia meminta para pemain muda Liverpool bersabar sebab klub mempersiapkan mereka tidak hanya untuk satu pertandingan di Liga Inggris. Namun, mereka dipersiapkan untuk berkarier di kompetisi yang panjang.
Jelang pertandingan melawan Sheffield, beberapa pemain andalan yang mengalami cedera, seperti Alisson Becker, Sadio Mane, dan Divock Origi, mulai memasuki tahap pemulihan. Bahkan, Origi sudah siap diturunkan, sementara Xherdan Shaqiri masih tetap dalam masa perawatan.
Menghadapi Liverpool yang merupakan juara Eropa, manajer Sheffield United Chris Wilder akan menerapkan strategi bertahan penuh meskipun bermain di depan pendukungnya sendiri. Demi menahan agresivitas para penyerang Liverpool, Wilder tidak segan untuk menginstruksikan semua pemainnya berada di lini pertahanan. Bahkan, ia bercanda bahwa timnya akan memainkan 11 pemain bertahan. (REUTERS)