Sepanjang sejarahnya, olahraga tenis lapangan sebenarnya berkembang tidak terlalu pesat seperti halnya olahraga lain yang menggunakan raket dan pembatas jaring. Evolusi peralatan, utamanya raket, juga terjadi meski teknologi cukup melesat dalam pembuatan rangka dan bahan rangka raket serta tali senar. Namun, dunia tenis sempat dihebohkan oleh inovasi raket dengan tali senar ganda pada tahun 1977.
Berita mengenai raket kontroversial yang terkenal dengan sebutan raket tenis spaghetti itu dimuat harian Kompas, Rabu, 28 September 1977, di halaman 10. Disebutkan, akibat kehebohan yang ditimbulkan di beberapa turnamen, raket spaghetti itu kemungkinan besar akan dilarang oleh Asosiasi Tenis Profesional (ATP).
Menurut Kompas, raket bertali ganda disebut ajaib karena mampu menggandakan putaran bola saat petenis melakukan pukulan spin. Adalah petenis kurang terkenal George Goven yang namanya langsung mencuat setelah mengalahkan bintang Romania, Ilie Nastase, di turnamen Piala Poree di Paris, Perancis. Namun, petenis lain, Christopher Roger-Vasselin, yang juga menggunakan raket spaghetti, kalah di tangan legenda tenis Argentina, Guillermo Villas.
Dari sebuah artikel di New York Times (29/9/1977) disebutkan, kontroversi raket spaghetti semakin santer manakala dua petenis top dunia saat itu, Jose Higueras (Spanyol) dan Paolo Bertulucci (Italia), mundur dari sebuah turnamen di Perancis sebagai protes terhadap penggunaan raket bersenar unik tersebut oleh lawan-lawannya.
Tak lama setelah kontroversi mencuat, Federasi Tenis Internasional (ITF) kemudian melarang raket spaghetti tersebut karena menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Tidak terlalu jelas mengapa raket yang konon didesain oleh seorang ilmuwan Jerman tersebut disebut raket spaghetti. Kemungkinan besar, senar tambahan yang dipasang di bagian tengah jalinan senar kepala raket tersebut awalnya berwarna kuning dan menyerupai untaian pasta spaghetti, makanan khas Italia. (JOY)