Kemenangan Manchester City atas Everton di pekan ketujuh Liga Inggris memperlihatkan kedalaman skuad sang juara bertahan. Meski tidak menurunkan pemain utama, mereka masih mampu bermain apik dan produktif mencetak gol.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU – Optimalisasi aset, yaitu skuad yang kaya pemain bintang, menjadi kunci Manchester City menjinakkan Everton 3-1 di Goodison Park, Minggu (29/7/2019) dini hari WIB. Berkat kemenangan itu, “The Citizens” terus menempel pemuncak klasemen Liga Inggris, Liverpool, dengan selisih lima poin.
Menjelang laga ini, striker muda Gabriel Jesus, mengeluhkan minimnya kesempatan tampil sebagai pemain mula di tim Manchester City. “Bagi saya, fase menunggu (dimainkan sebagai pemain mula) sudah berakhir. Saya telah bergabung di sini selama tiga musim. Sulit bersaing dengan (Sergio) Aguero, legenda terbesar di klub ini,” tuturnya dikutip Daily Mail.
Jesus, yang kini memasuki musim keempatnya di City, merasa sulit untuk keluar dari bayang-bayang seniornya itu. Aguero selalu menjadi langganan striker utama City, bahkan sejak era manajer Roberto Mancini pada 2011. Konsistensi dan ketajaman Aguero belum juga luntur. Musim ini, striker berusia 31 tahun itu memuncaki daftar pencetak gol tersubur di Liga Inggris dengan koleksi delapan gol.
Namun, pada laga kontra Everton, tidak ada nama Aguero dalam daftar pemain mula City. Seolah mendengarkan jeritan hati Jesus, Manajer Manchester City Pep Guardiola di luar dugaan memasang striker 22 tahun itu sejak menit pertama. Padahal, City dalam tekanan besar untuk meraih tiga poin dari Everton menyusul berlanjutnya tren kemenangan Liverpool di Liga Inggris.
Jesus pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Tak ubahnya predator lapar gol, striker asal Brasil itu langsung membawa City unggul lewat tandukkan kepalanya memanfaatkan umpan silang gelandang kreatif, Kevin De Bruyne, di menit ke-24 laga itu. City menambah dua gol lewat aksi individu-individu berbakatnya, yaitu Riyad Mahrez dan Raheem Sterling, pada babak kedua.
Guardiola kembali mempraktikkan rotasi pemain, khususnya di lini serang City, pada laga Liga Inggris itu. Selain Aguero, Guardiola juga mengistirahatkan penyerang sayap yang tengah naik daun, Bernardo Silva. Posisi Silva di kanan serangan City diisi oleh Mahrez yang mencetak gol indah lewat tendangan bebas pada laga pekan ketujuh Liga Inggris itu.
Emile Heskey, mantan striker Liverpool, berkata, kedalaman skuad alias kaya pemain bintang menjadi keunggulan City dibandingkan dengan rival mereeka di Liga Inggris, termasuk bekas timnya itu. Saat mencukur Watford 8-0 pekan lalu, yang tercatat sebagai rekor menang terbesar City di Liga Inggris, The Citizens melakukannya dengan barisan penyerang berbeda. Jesus dan Sterling hanya menyaksikannya dari bangku cadangan.
Tidak heran, meskipun hanya berada di peringkat kedua dan tertinggal lima poin dari Liverpool di puncak, City tetap tercatat sebagai tim tergarang di Liga Inggris musim ini. The Citizens mengemas total 27 gol atau rata-rata 3,8 gol per laga dari tujuh pekan pertama Liga Inggris 2019-2020. Adapun “The Reds” baru mencatatkan 18 gol.
“Saat ini, City memiliki skuad terbaik dalam hal kedalaman pemain. Jika sebagian pemain absen, akan selalu ada pemain lainnya yang mampu mengisi peran dengan sama baiknya. Ini beda dengan Liverpool. Jika (Mohamed) Salah, (Sadio) Mane, atau Roberto (Firmino) tidak bermain, permainan mereka tidak lagi sama. Perpaduan (skuad) di City lebih baik,” ungkap Heskey seperti dikutip Goal.
Pernyataan Heskey itu juga terlihat di lini belakang City. Krisis bek tengah menyusul cederanya Aymeric Laporte dan John Stones sejauh ini mampu ditutupi berkat peran pemain serba bisa, Fernandinho. Awal musim ini, pemain 34 tahun itu sempat tergusur dari posisi favoritnya, yaitu gelandang bertahan, menyusul kehadiran Rodri Hernandez (23) dari Atletico Madrid.
Bek dadakan
Namun, absennya Laporte dan Stones membuat Fernandinho kini menjadi langganan tim inti City. Ia dimanfaatkan Guardiola sebagai bek tengah dadakan untuk mendampingi Nicolas Otamendi sejak laga kontra Shakhtar Donetsk di Liga Champions Eropa, dua pekan lalu. Sejak itu, Fernandinho telah tampil tiga kali, termasuk melwaan Everton, di posisi barunya tersebut.
Guardiola berkata, City tidak membutuhkan bek tengah baru meskipun Laporte akan absen hingga Januari. Ia percaya dengan kemampuan Fernandinho untuk mengisi absennya Laporte hingga pertengahan musim ini. “Soal itu (transfer pemain) bukanlah urusan saya. Namun, kami tidak akan membeli pemain baru pada Januari. Kami tidak punya uang,” ungkapnya kepada Sky Sports.
Meskipun demikian, legenda Manchester United, Gary Neville, tidak percaya ucapan Guardiola itu. Menurutnya, City harus mendatangkan bek tengah baru jika ingin memelihara kans juara musim ini. Duet Fernandinho dan Otamendi tidak cukup bagus menghadapi lawan berat seperti Liverpool di Liga Inggris dan tim-tim raksasa lainnya di Liga Champions.
“City adalah klub yang punya lebih banyak uang dari tim-tim lainnya. Saat ini, kondisi (pertahanan) mereka tidak cukup bagus untuk (mengejar trofi) Liga Champions dan Liga Inggris. Guardiola paham hal ini. Ia lebih tahu standar tingginya ketimbang orang lain,” ungkap Neville. (REUTERS)