Perjalanan karier Rieka Roslan sebagai penyanyi dan pencipta lagu ternyata tidak mulus. Ia pernah merasakan berkali-kali ditolak perusahaan rekaman.
Oleh
Ida Setyorini
·2 menit baca
Perjalanan karier Rieka Roslan sebagai penyanyi dan pencipta lagu ternyata tidak mulus. Ia pernah merasakan berkali-kali ditolak perusahaan rekaman.
”Lagu ’Dahulu’, misalnya, ditolak oleh tujuh perusahaan rekaman. Saya pulang dan nekat menyanyikan lagu itu tiap kali pensi (acara pentas seni) dan tampil di mana-mana, sampai lagu itu populer,” kata Rieka di Kemang, Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Rieka yang namanya berkibar bersama The Groove belakangan merasakan bedanya penghargaan terhadap penyanyi dan pencipta. Menurut dia, banyak pihak lebih menghargai penyanyi ketimbang pencipta lagi.
Dia mencontohkan, penyanyi sekali pentas bisa dibayar ratusan juta rupiah, sementara royalti untuk pembuat lagu paling Rp 5 juta setahun. Bahkan, banyak pencipta lagu yang tidak mendapat royalti.
Ia juga merasa pencipta lagu kerap disepelekan dan dianggap tidak penting. ”Sering kali lagu saya mendapatkan penghargaan di sebuah ajang musik, tapi saya tidak diundang dan pialanya hanya dikasih ke penyanyinya. Di media juga hanya dibilang bahwa lagu ini dipopulerkan oleh penyanyi siapa, tidak mencari tahu siapa penulis lagunya,” tutur vokalis The Groove ini.
Untuk menyadarkan semua pihak agar menghargai pencipta lagu, Rieka menyiapkan album The Best of Rieka Roslan yang berisi 10 lagu ciptaannya. Selain menyanyikan sendiri lagu-lagu tersebut, Rieka juga menggandeng Tiwi, mantan personel duo T2, untuk berduet membawakan lagu ciptaannya, ”Oh Kasih”. Lagu itu dulu dipopulerkan Shanty tahun 2000.
”Saya mengeluarkan karya ini agar semua pihak sadar bahwa penyanyi itu tidak akan menjadi diva kalau tidak ada lagu yang bagus,” ujar Rieka. (*/**)