Filosofi permainan sepak bola Indonesia atau filanesia mulai dapat diterapkan dengan baik pada pembinaan usia dini.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Filosofi permainan sepak bola Indonesia atau filanesia mulai dapat diterapkan dengan baik pada pembinaan usia dini. Pada pekan kedua Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020 di Lapangan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (29/9/2019), klub-klub yang berhasil mengaplikasikan filanesia dengan baik mampu memperoleh kemenangan.
Filanesia dicetuskan PSSI dan diluncurkan Direktur Teknik PSSI Danurwindo pada 2017. Filosofi ini menjadi gaya sepak bola khas Indonesia yang diterapkan mulai dari pembinaan usia dini di sekolah sepak bola. Selain mengandalkan teknik dan kecepatan, filosofi ini juga menuntut intelegensi dan karakter pemain.
Pelatih SSB Big Stars Babek FA Boni Safrudin Wijaya mengatakan, timnya berlatih dengan pola permainan filanesia yang mengandalkan formasi 4-3-3 sejak tahun lalu. ”Transisi menyerang dan bertahan menjadi hal penting. Bek kanan dan kiri menjadi pemain penting karena mereka tidak boleh terlambat bertahan setelah membantu serangan,” kata Boni.
Menurut Boni, kekompakan dan kerja sama tim adalah kunci dari filanesia. Untuk mematangkan filosofi tersebut, anak asuhnya selalu berlatih setiap hari Selasa hingga Jumat.
Selain menekankan filanesia, ia juga melatih anak didiknya dalam penyelesaian akhir sehingga mereka dapat memanfaatkan setiap peluang. Saat ini diterapkan di lapang, Big Stars Babek mampu mengalkahkan SSB Bintang Ragunan, 4-1.
Pada laga ini, Big Stars Babek mampu menguasai permainan dan membuat Bintang Ragunan sulit menyerang. Latihan penyelesaian akhir yang diajarkan Boni terbukti ampuh.
Belum genap satu menit pertandingan berjalan, Big Stars Babek mampu mencetak gol lewat tendangan jarak jauh Muhamad Fajar Apriansyah. Ia memanfaatkan kelengahan kiper Bintang Ragunan Ovilio Alpha Hakim yang keluar dari sarangnya.
Big Stars Babek semakin percaya diri ketika M Afrizal Suwandi mencetak gol kedua. Bintang Ragunan sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Sulthon Ahmad menit ke-17. Namun, semangat Big Stars Babek tidak terbendung ketika Afrizal mencetak gol keduanya dam Arya Deva Saputra menutup kemenangan timnya.
https://youtu.be/CWlwaE9Exs4
Pada laga lainnya, SSB Buperta Cibubur juga mulai berhasil menerapkan filanesia. Pelatih Buperta Cibubur Jumhari Saleh mengatakan, klubnya selalu mengajarkan filanesia saat latihan. ”Kami selalu berlatih satu dua sentuhan dan jangan terlalu lama memegang bola,” kata Jumhari.
Dengan kombinasi umpan pendek dan mengandalkan kecepatan, Buperta Cibubur berhasil menguasai permainan dan mengalahkan Metro Kukusan, 3-1. Permainan atraktif Buperta Cibubur membuat SSB Metro Kukusan sulit mengembangkan permainan.
Namun, Jumhari belum puas dengan permainan anak asuhnya di babak kedua. Ia kecewa karena pemainnya terpengaruh gaya bermain lawan yang mengandalkan bola panjang. Alhasil, mereka mudah kehilangan bola.
Wakil Direktur Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Emilius Caesar Alexey mengatakan, tim yang terburu-buru untuk melepaskan umpan panjang akan membuat permainan tidak berjalan dengan baik. “Mereka tidak memainkan pola permainan filanesia dari kaki ke kaki,” ujarnya.
Ia menyoroti tim yang mengaku kesulitan menerapkan filanesia di lapangan dengan ukuran kecil. Menurut Caesar, lapangan kecil tidak dapat menjadi alasan tim untuk tidak dapat mengembangkan permainan sebab sebagian besar tim futsal juga bermain dari kaki ke kaki dengan kondisi lapangan kecil.
Pelatih SSB Bina Taruna Dody Sahetapy mengatakan, tidak mudah untuk menerapkan pola permainan saat latihan di lapangan dengan ukuran yang berbeda. Beberapa umpan terobosan kurang efektif dan organisasi permainan belum rapi.
Ia menilai, kemenangan 2-0 Bina Taruna atas tim debutan SSB Tajimalela FA karena kemampuan individu yang berani mengambil keputusan untuk menembak jarak jauh. Selebihnya, Tajimalela lebih kompak dalam bermain.
Kemenangan ini mempertahankan posisi Bina Taruna di puncak klasemen dengan raihan enam poin. Mereka lebih produktif dengan keunggulan satu gol atas Big Stars Babek yang berada di urutan kedua.