Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan menjadi ketua DPR periode 2019-2024. Sementara itu, pemilihan ketua MPR dan DPD berpotensi berlangsung alot.
Oleh
Pradipta Pandu Mustika/Kurnia Yunita Rahau
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani akan menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Sementara itu, pemilihan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah berpotensi berlangsung alot.
Pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 dilakukan pada Selasa (1/10/2019) mulai pukul 10.00. Hingga semalam, petugas masih menghias tempat pelantikan, yaitu Ruang Paripurna I Kompleks Parlemen, Jakarta.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, ada peluang pimpinan DPR juga dilantik pada sore atau malam ini. ”Siang hari (setelah pelantikan MPR, DPR, dan DPD) ada pembahasan di setiap fraksi terkait ketua DPR dan wakil ketua DPR. Setelah itu ada rapat badan musyawarah kecil untuk menyusun acara di sore sampai malam,” katanya, kemarin.
Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, pimpinan DPR setelah Pemilu 2019 terdiri atas lima orang. Seorang ketua akan diisi oleh anggota DPR dari partai politik yang memperoleh kursi paling banyak di DPR. Empat orang lainnya menjadi wakil ketua dan berasal dari parpol yang memperoleh kursi terbanyak kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
Dengan demikian, PDI-P yang meraih 128 kursi DPR berhak atas posisi ketua DPR. Wakil ketua DPR diisi oleh anggota DPR dari Partai Golkar (total meraih 85 kursi DPR), Gerindra (78 kursi), Nasdem (59 kursi), dan Partai Kebangkitan Bangsa (58 kursi).
Sementara itu, pimpinan MPR terdiri atas 10 orang, yang terdiri dari perwakilan sembilan fraksi parpol pemilik kursi di MPR dan satu orang dari wakil kelompok DPD. Ketua MPR akan dipilih dari 10 unsur pimpinan tersebut. Sementara pimpinan DPD akan berjumlah empat orang.
Ketua
Wakil Sekjen PDI-P Utut Adianto di Kompleks Parlemen memastikan Puan akan menjabat ketua DPR periode 2019-2024. Puan telah menyatakan mundur sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Sementara itu, Partai Gerindra mengirimkan Sufmi Dasco Ahmad sebagai wakil ketua DPR dan Nasdem mengirimkan Rachmat Gobel.
Ketua DPP PKB Nihayatul Wafiroh menyatakan, partainya masih mendiskusikan kader yang akan jadi wakil ketua DPR.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pimpinan MPR dan DPR dari partainya akan diputuskan hari ini. Menurut Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily, ada sejumlah nama yang akan diajukan sebagai wakil ketua DPR dari partainya, yaitu Aziz Syamsuddin dan Adies Kadir. Sementara itu, Bambang Soesatyo menjadi salah satu kandidat yang diajukan sebagai unsur pimpinan MPR periode 2019-2024.
Pemilihan ketua MPR diprediksi akan alot. Pasalnya, setidaknya ada enam parpol, yaitu PDI-P, Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, dan Partai Demokrat, yang menginginkan kadernya menjadi ketua MPR.
Partai Gerindra mengajukan Ahmad Muzani sebagai unsur pimpinan MPR, PKB kemungkinan mengajukan Muhaimin Iskandar, dan Nasdem mengajukan Lestari Moerdijat.
Sekjen Nasdem Johnny G Plate menyatakan, partainya juga mendorong Lestari menjadi ketua MPR periode 2019-2024. Sementara itu, anggota Dewan Syura PKB, Maman Imanulhaq, mengatakan, partainya tengah gencar membangun komunikasi politik dengan parpol lain untuk melapangkan jalan Muhaimin menjadi ketua MPR.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan dan Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira secara terpisah mengatakan, Demokrat dan PDI-P juga mengejar kursi ketua MPR. Namun, siapa anggota MPR dari partai itu yang akan diajukan menjadi pimpinan MPR belum diputuskan.
Sementara itu, polemik terkait isi tata tertib pemilihan ketua DPD berpotensi membuat pemilihan ketua DPD bakal alot. Selain penyusunannya dinilai cacat prosedur, sejumlah pihak juga menilai isi tata tertib itu untuk menghalangi sosok tertentu menjadi pimpinan DPD. (DHANANG DAVID ARITONANG/RINI KUSTIASIH/MUHAMMAD IKSAN MAHAR)