Buntut Kerusuhan, DKI Catat 15 Orang Harus Rawat Inap
›
Buntut Kerusuhan, DKI Catat 15...
Iklan
Buntut Kerusuhan, DKI Catat 15 Orang Harus Rawat Inap
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata sebanyak 15 korban luka dirawat inap akibat kerusuhan unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/9/2019) malam lalu.
Oleh
Aditya Diveranta/Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendata sebanyak 15 korban luka dirawat inap akibat kerusuhan unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/9/2019) malam lalu. Jumlah ini merupakan data yang diinventarisasi terkait dampak kerusuhan, baik korban luka maupun fasilitas kota yang rusak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, 15 korban yang dirawat inap adalah bagian dari 210 orang yang diangkut dengan ambulans gawat darurat ibu kota. Sebanyak 29 ambulans gawat darurat yang dikerahkan membawa sebagian korban luka ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
"Jumlah itu berdasarkan data pukul 07.30 pagi. Tadi malam, seluruh jajaran dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, tim Ambulans Gawat Darurat, serta petugas gabungan bekerja membenahi seluruh kawasan yang terdampak kerusuhan," ujar Anies.
Kepala Bagian Bisnis dan Manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Agus W Susetyo mengatakan, pihaknya menerima sebanyak 38 korban luka yang dirawat. Dari jumlah ini, korban didominasi oleh mahasiswa dan siswa sekolah.
"Pihak rumah sakit mencatat jumlah korban paling banyak berasal dari mahasiswa yaitu 22 orang, siswa sekolah sebanyak 9 orang, dan 7 orang masyarakat sipil. Ada sekitar empat atau lima korban yang mengalami luka cukup parah hingga perlu penanganan intensif," ujar Agus.
Pihak rumah sakit mencatat jumlah korban paling banyak berasal dari mahasiswa yaitu 22 orang, siswa sekolah sebanyak 9 orang, dan 7 orang masyarakat sipil.
Ia menjelaskan lebih lanjut, sebagian besar luka parah yang dialami kalangan pelajar yakni meliputi kepala bocor dan tulang bagian tangan yang retak. "Sebagian dari luka mereka perlu dijahit. Namun, seluruh korban yang dirawat di RSPP tadi pagi telah bisa pulang," tambah Agus.
Anies mengatakan, pihak pemprov masih terus memantau inventarisasi kerugian akibat kerusuhan unjuk rasa semalam. Sejauh ini, pemprov fokus pada perbaikan fasilitas kota yang rusak akibat serangkaian unjuk rasa.
Unjuk rasa yang terjadi Senin malam itu merusak sejumlah fasilitas ibu kota. Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, salah satu kereta tujuan akhir Serpong, Tangerang Selatan, mengalami kaca pecah akibat aksi pelemparan batu saat unjuk rasa.
"Kami tidak tahu siapa pelakunya, tetapi pelaku pelempar adalah kerumunan massa yang bertepatan dengan aksi unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen," ujar Anne, Senin lalu.
Selain itu, banyak beton pembatas jalur Transjakarta juga berubah posisi. Anies menyebut sekitar 200 orang telah dikerahkan untuk pembenahan fasilitas hingga Senin pagi tadi.
"Sejak malam tim sudah bekerja dan sebelum ada unjuk rasa sore ini, sekitaran Senayan telah bersih. Mudah-mudahan saat unjuk rasa sore ini tidak ada kerusuhan," ujarnya.