Pembangunan Jaringan dengan Skema Kerja Sama Marak
›
Pembangunan Jaringan dengan...
Iklan
Pembangunan Jaringan dengan Skema Kerja Sama Marak
Kerja sama antaroperator telekomunikasi dalam memperluas jangkauan jaringan pita lebar mulai marak. Cara ini dinilai mampu mengefisienkan anggaran belanja modal dan operasional.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama antaroperator telekomunikasi dalam memperluas jangkauan jaringan pita lebar mulai marak. Cara ini dinilai mampu mengefisienkan anggaran belanja modal dan operasional.
Kerja sama PT Link Net Tbk, pemilik merek layanan internet jaringan tetap pita lebar dan televisi kabel First Media, dengan PT Alita Praya Mitra (Alita), bisa jadi contoh. Kerja sama yang ditandatangani di Jakarta, Rabu (2/10/2019), itu memungkinkan Link Net mengakses tiang tumpu milik Alita untuk pemasangan dan pemantauan kabel jaringan pita lebar.
Presiden Direktur Link Net Marlo Budiman menyebutkan, pihaknya menyewa sekitar 75.000 tiang tumpu milik Alita yang berlokasi di Jawa, Bali, dan Sulawesi Utara. Panjang jarak keseluruhan tiang-tiang tumpu terpasang itu mencapai sekitar 4.000 kilometer.
”Tahun ini menjadi waktu ekspansi bagi kami. Dengan metode kerja sama, kami bisa masuk ke daerah baru tanpa harus membangun infrastruktur sendiri sehingga lebih efisien. Kalau lewat jalan-jalan protokol, kerja sama membangun dengan cara pemasangan kabel ke tiang tumpu pun akan mudah,” ujar Marlo.
Di luar cara pembangunan jaringan seperti itu, kata Marlo, Link Net tetap akan mempertahankan pembangunan kabel pita lebar di bawah tanah (underground). Per Juni 2019, total home pass Link Net tercatat 2,31 juta dan sampai akhir tahun 2019 ditargetkan bertambah jadi 2,45 juta.
Sebelumnya, Link Net menandatangani kerja sama dengan PT Fiber Media Indonesia. Kerja sama ini juga dipakai memperluas jangkauan jaringan pita lebar melalui tiang tumpu di Jabodetabek.
CEO PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya menekankan, kerja sama pembangunan infrastruktur jaringan sedang menjadi tren. Di luar Link Net, sudah ada beberapa operator telekomunikasi lain yang menyewa kapasitas di infrastruktur milik Alita.
”Dampak kerja sama adalah efisiensi anggaran belanja modal dan operasional. Apalagi sejauh ini, beban pembangunan infrastruktur jaringan masih banyak ada di swasta. Secara estetika lingkungan, membangun jaringan dengan metode kerja sama lebih indah dan tertata,” kata Teguh. (MED)