Jakarta, Kompas - Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, Jumat (3/10/2019) malam menyerahkan penghargaan 10th SATU Indonesia Awards kepada enam anak muda dari berbagai daerah. Mereka adalah bagian dari 14 finalis SATU Indonesia Awards, sebuah kompetisi tahunan yang digelar PT Astra International Tbk untuk memberi wadah inovasi anak muda Indonesia. Penghargaan diberikan tepat di bulan Oktober untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.
Penyerahan penghargaan dilakukan di Ideafest2019 yang mengangkat tema “Age of Pride” serta semangat #KebanggaanIndonesia di Jakarta Convention Center. Pada kesempatan itu, Prijono menyatakan, SATU Indonesia Awards kembali hadir sebagai wujud apresiasi Astra untuk anak muda terbaik Indonesia, baik individu maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan idealisme untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya.
“Semangat anak muda ini sejalan dengan cita-cita Astra yaitu sejahtera bersama bangsa,” ujar Prijono.
Keenam penerima penghargaan itu terbagi dua, untuk individu dan kelompok. Untuk individu, Mohammad Afif , Ai Nurhidayat, Maya Stolastika Bolen, Nurman Farieka R, Hendro Yulius Suryo. Sedangkan penghargaan untuk kelompok diberikan kepada Pedis Care. PT Astra International TBK memberikan uang pembinaan sebesar Rp 60 juta dan pembinaan kegiatan.
Berkelanjutan
Sebelumnya, secara terpisah Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, Boy Kelana Soebroto menjelaskan, SATU Indonesia Awards pertama kali digelar tahun 2010. Waktu itu pesertanya baru 120 orang, tetapi pada tahun 2019 jumlah peserta mencapai 8.654 orang. Astra, membidik anak muda baik sendiri maupun berkelompok yang berusia 35 tahun kebawah.
“Kita semua tahu, banyak anak-anak muda memiliki passion dan kemampuan membuat inovasi yang bisa memberi kontribusi kepada kemajuan masyarakat di lingkungannya. Mereka inilah yang ingin kami wadahi tetapi peserta lomba harus belum pernah mendapat penghargaan,” kata Boy pada Kamis (3/10/2019).
Uniknya sebagian pendaftar justru tak tahu kalau dirinya disertakan dalam kompetisi. “Kadang-kadang ada pihak lain seperti kawannya yang justru mendaftarkan mereka ke kompetisi,” lanjutnya. Bidang yang dilombakan meliputi katagori, kesehatan, pendidikan, lingkungan, teknologi, kewirausahaan.
Tahun ini para juri dalam kompetisi tersebut, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Prof Emil Salim, Prof Fasli Djalal, Onno W. Purbo, Dian Sastrowardoyo, Riza Deliansyah, Boy Kelana Soebroto, Karnanda Kurniadhi dan Narman.
Menurut Boy, selain mendapat uang pembinaan, pihak Astra akan terus mendampingi dan memantau kegiatan para penerima penghargaan. Bahkan antar penerima penghargaan bisa jadi dikolaborasikan supaya kegiatannya lebih membawa manfaat bagi banyak orang.
“Astra punya program Kampung Berseri Astra di 34 provinsi. Para penerima SATU Indonesia Award kami kolaborasikan pula ke program itu. Atau bisa juga mengirimkan mereka ke salah satu wilayah di luar kampung si pemenang untuk membantu kemajuan di kampung lain. Pada intinya, program SATU Indonesia Award ini berkelanjutan agar bisa terus membantu kemajuan banyak orang di banyak wilayah,” jelas Boy.
Para pemenang 10th SATU Indonesia Awards :
Mohammad Afif dari Jambi, “Penebar Pesan Kebersihan ke Pesantren” (bidang kesehatan)
Ai Nurhidayat dari Pangandaran, Jawa Barat, “Penjaga Toleransi Multikultur” (bidang pendidikan).
Maya Stolastika Bolen, Mojokerto, Jawa Timur, “Petani Organik Milenial dari Flores” (bidang lingkungan).
Nurman Farieka R, Bandung, “Penyulam Sepatu Kulit Kaki Ayam” (bidang kewirausahaan)
Hendro Yulius Suryo, Surabaya, “Pendidik Generasi Muda Lewat Robotik” (bidang teknologi)
Pedis Care, Malang, Jawa Timur, “Si Perawat Luka Penghilang Duka” (bidang kesehatan).