Tuan Presiden, Anda tidak bisa memeras pemerintah asing untuk membantu Anda memenangkan kembali Pilpres.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
WASHINGTON DC, JUMAT - Di tengah proses pemakzulan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru meminta bantuan Ukraina dan China untuk menyelidiki bakal calon presiden Partai Demokrat, Joe Biden. Trump dituding kembali mengundang negara asing untuk mengintervensi Pemilu Presiden AS.
“Jika saya adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, saya akan merekomendasikan agar mereka memulai penyelidikan terhadap Biden dan putranya. Demikian juga, China harus memulai penyelidikan terhadap Biden karena apa yang terjadi di China sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina,” kata Trump di luar Gedung Putih, Washington DC, Kamis (3/10/2019).
Pernyataan senada telah Trump sampaikan dalam pembicaraan telepon dengan Zelensky pada 25 Juli 2019. Trump menuduh Biden menghalangi penyelidikan kasus korupsi perusahaan gas alam di Ukraina, dimana Hunter Biden, putranya, menjabat sebagai direksi. Sebelum menelepon Zelensky, Trump menunda pengiriman bantuan untuk Ukraina.
Seorang pembisik melaporkan hal itu sehingga Dewan Perwakilan Rakyat AS mengumumkan penyelidikan pemakzulan Trump pada 24 September 2019. Kini, Trump kembali menyuarakan permintaan yang sama tidak hanya kepada Ukraina, tetapi juga China.
Menurut Trump, Hunter juga menggunakan pengaruhnya dalam menggalang dana untuk BHR Equity Investment Fund Management Co, sebuah perusahaan investasi China, sebesar 1,5 miliar dollar AS. “(Hunter) memeroleh jutaan dollar dari investasi itu,” ujar Trump.
Bukti dokumentasi di Ukraina menunjukkan, tidak ada penyelidikan korupsi atas rekan bisnis Hunter Biden yang akan diblokir. Bahkan, AS dan negara mitra melihat pemecatan salah satu jaksa penuntut yang melibatkan Joe Biden perlu dilakukan karena pejabat itu tidak lagi independen.
Sedangkan di Cina, menurut laporan beberapa media, rekan bisnis Hunter Biden memperoleh lisensi investasi yang tidak mencantumkan nama Biden. Penggalangan dana investasi juga hanya mencapai beberapa juta dolar AS, bukan miliaran dollar AS.
“Hunter belum menerima bayaran sebagai direksi BHR atau menerima profit investasi hingga saat ini. Meskipun perusahaan telah memiliki kesepakatan bisnis, belum ada distribusi kepada para pemegang saham sejak Hunter menjadi salah satu pemilik ekuitas,” kata pengacara Hunter Biden, George Mesires.
Hunter Biden menjabat sebagai direksi BHR sejak 2013. Pada 2017, setelah ayahnya selesai menjabat sebagai Wakil Presiden ke-47 AS, ia membeli 10 persen saham perusahaan senilai 420.000 dollar AS.
Ketua Komisi Intelijen DPR Adam Schiff mengatakan, Trump telah bertindak seakan kebal di hadapan hukum. Adapun Schiff merupakan pemimpin penyelidikan pemakzulan Trump.
“Sekali lagi, kami memiliki presiden yang menyarankan dan mendesak negara asing untuk ikut campur dalam pemilihan presiden kami,” katanya.
Kebohongan fantastis
Joe Biden menyatakan, komentar Trump tersebut semakin menunjukkan kegagalan teori konspirasi yang sedang dibuatnya. Tidak tanggung-tanggung, Biden menyebut Trump telah membuat kebohongan fantastis atas kebenaran dan negara.
“Tuan Presiden, Anda tidak bisa memeras pemerintah asing untuk membantu Anda memenangkan kembali Pilpres. Tindakan itu merupakan penyalahgunaan kekuasaan dan melanggar sumpah jabatan Anda. Dan, itu membahayakan keamanan nasional kami,” ujar Biden melalui Twitter.
AS akan menggelar pemilihan presiden pada November 2020. Biden kini tengah bertarung dengan balon lainnya dari Demokrat untuk menjadi calon tunggal presiden. Jajak pendapat Reuters/Ipsos pada 9-10 September 2019 mencatat, Biden masih meraih suara tertinggi di antara balon lainnya, yaitu sebesar 22 persen.
Penyelidikan berlanjut
Di Kongres AS, pengacara mewawancarai mantan Utusan Khusus AS untuk Ukraina, Kurt Volker, selama lebih dari 8 jam. Volker diduga membantu pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, untuk menekan Zelensky.
Pesan teks yang dirilis oleh DPR dari Partai Demokrat menunjukkan, Volker mengatakan kepada ajudan Zelensky, Andrey Yermak, bahwa Zelensky harus membuka penyelidikan atas Joe dan Hunter Biden. Sebagai gantinya, Zelensky akan dapat berkunjung ke Washington.
“Kami memiliki banyak bukti sekarang. Ada persyaratan jika Presiden Zelensky menyelidiki pemilu 2016 serta Joe dan Hunter Biden, jika Zelensky ingin ingin mengadakan pertemuan dengan Trump,” kata Anggota DPR dari Demokrat, Eric Swalwell.
Demokrat berkomitmen untuk melanjutkan penyelidikan pemakzulan. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Giuliani telah menerima surat panggilan pemeriksaan. Ketua DPR Nancy Pelosi menolak seruan Partai Republik untuk menghentikan penyelidikan sebab belum ada resolusi penuh dari DPR tentang penyelidikan pemakzulan. (AFP/THE NEW YORK TIMES)