Selalu Dekat Konsumen
Tidak sembarang perusahaan di sektor industri barang konsumsi mampu bertahan dan memiliki pertumbuhan bisnis yang stabil selama delapan dekade. Jika ada, perusahaan itu dipastikan memproduksi barang-barang berkualitas dengan potensi pasar yang tanpa batas.
Pada 5 Desember 2019, PT Unilever Indonesia Tbk genap berusia 86 tahun. Selama delapan dekade, Unilever Indonesia berhasil melalui gelombang krisis di dalam negeri dan global. Dalam tren pelambatan pertumbuhan konsumsi tahun ini, perusahaan masih mampu mencatatkan kinerja positif.
Pendapatan perusahaan pada semester I-2019 sebesar Rp 21,4 triliun atau tumbuh 1,3 persen secara tahunan. Adapun laba bersih perusahaan yang masuk daftar emiten Kompas100 itu tumbuh 5,2 persen secara tahunan menjadi Rp 3,6 triliun.
Dalam bincang santai di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (4/10/2019), Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengungkapkan, kunci perusahaan konsumer untuk menjadi penyintas dalam berbagai kondisi krisis adalah memastikan perusahaan bisa selalu dekat dengan konsumen.
Berikut petikan perbincangan dengan Hemant Bakshi yang ditemani Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Sancoyo Antarikso.
Bagaimana Anda melihat prospek ekonomi dan pasar Indonesia?
Unilever Indonesia telah 85 tahun ada di Indonesia. Kami percaya masa depan Indonesia akan semakin baik dan semakin cerah. Ada alasan rasional untuk optimisme ini, bukan sekadar karena kami ada di Indonesia. Dari segi populasi, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia. Negara ini punya banyak generasi muda yang sangat produktif. Mereka mampu memanfaatkan internet untuk menciptakan model-model bisnis baru, sehingga kita percaya dalam jangka panjang Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah.
Jika melihat secara global, terlihat jelas negara-negara lain tengah berada dalam masalah. Ada Brexit di Eropa, kemudian perang dagang antara Amerika Serikat-China, belum lagi krisis ekonomi yang melanda Amerika Selatan. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia tetap ada di posisi yang lebih baik.
Saat Indonesia berjalan dengan baik, maka bisnis Unilever Indonesia akan berjalan baik. Kami tidak bisa membayangkan apa jadinya perusahaan bila hal buruk menimpa Indonesia. Kendati optimistis, sebagai perusahaan kami juga telah melakukan upaya-upaya mitigasi jika terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Seperti apa langkah perusahaan memitigasi pelambatan konsumsi?
Kami percaya tetap akan ada peluang di balik setiap kondisi krisis. Kami punya filosofi yang sederhana, yakni kami harus berada sedekat mungkin dengan konsumen. Kalau kami dekat dengan konsumen, kami akan memahami kebutuhan dan permasalahan mereka. Dengan mengetahui permasalahan konsumen dari dekat, kami akan lebih mudah dan lebih cepat menemukan solusi dari setiap permaslahan konsumen ketimbang pesaing bisnis kami. Intinya, dekat dengan konsumen adalah hal penting untuk bisnis kami.
Disamping itu, kami punya nasib mujur karena punya ratusan merek dagang ternama dari berbagai segmen, mulai premium hingga ekonomis. Pada saat kondisi ekonomi tumbuh cepat maupun melambat, kami tetap mampu memberikan opsi terkait produk yang tepat untuk kebutuhan pasar.
Disamping itu, kami membuka akses seluas-luasnya terhadap pasar. Produk sampo dijual dalam botol besar, botol sedang, botol kecil, hingga dalam kemasan saset. Kami ingin memastikan konsumen bisa mengakses produk kami. Ketika ekonomi sedang lesu atau bergairah, konsumen yang membutuhkan tetap dapat mengakses produk kami dengan mudah. Akan tetapi, kembali lagi, kami tetap optimistis ekonomi Indonesia akan terus membaik.
Seperti apa bentuk tanggung jawab Unilever terhadap lingkungan akibat penggunaan kemasan plastik?
Pertama, harus diakui plastik adalah material yang tidak buruk. Dari sisi kesehatan, kemasan plastik relatif lebih aman dibandingkan dengan material lain. Namun, akan berbahaya bagi lingkungan jika tidak ada tindakan yang tepat untuk menangani sampah plastik. Permasalahan plastik sekali pakai perlu diselesaikan dengan skema reuse, reduce, dan recycle. Reuse menurut saya adalah menemukan tempat dengan sampah plastik yang dapat kembali digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Di kantor kami di kawasan BSD (Tangerang, Banten), ada aturan untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai sehingga karyawan beralih menggunakan wadah minuman dan sedotan baja anti karat.
Untuk mengurangi plastik, kami terus-menerus mengembangkan penggunaan kemasan plastik secara optimal, misalnya dengan mengurangi berat plastik yang digunakan, namun tetap bisa berfungsi seperti kemasan yang seharusnya. Hal ini untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Seperti apa pengaruh disrupsi digital terhadap perubahan cara pemasaran produk Unilever?
Saya percaya perkembangan dunia digital dapat semakin mendekatkan kami dengan konsumen. Saat saya berada di ruangan apa pun, semua orang memegang gawai mereka. Saat ada pertemuan di kantor, beberapa staf tetap ada yang sibuk dengan akun media sosial mereka. Sesungguhnya fenomena ini menarik karena konsumen juga mengonsumsi konten digital setiap waktu.
Namun, perlu diingat, perubahan kanal juga mengubah kebiasaan perilaku calon konsumen.
Saat muda, saya ingat bersama keluarga di depan televisi menonton film Bollywood. Pada saat iklan, kami tetap menonton agar tidak kehilangan sedetik pun adegan dalam film. Namun, saat ini, iklan digital sangat bergantung pada daya tarik karena calon konsumen punya kuasa untuk menghindari iklan jika iklan tidak menarik. Untuk itu, dalam beriklan secara digital kami dituntut lebih kreatif. Satu hal yang tidak kalah penting, kita harus menempatkan konten sesuai konteks yang tepat.
Kami berinvestasi besar untuk mendorong manajer pemasaran dan manajer produk terus belajar meningkatkan kapasitas pemasaran produk. Pasar global saat ini terkoneksi, sehingga memiliki kapasitas itu menjadi sangat penting.
Hal apa yang membuat Anda bisa menghabiskan hampir seluruh karier Anda di Unilever?
Kesamaan nilai yang saya anut dan nilai yang dibawa perusahaan membuat saya menghabiskan hampir seluruh hidup saya di perusahaan ini. Integritas adalah nilai dan prinsip yang dijalankan Unilever sehingga perusahaan selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Integritas dan kejujuran membuat Unilever bisa terus tumbuh besar hingga saat ini
Selain integritas, sebagai perusahaan Unilever juga menanamkan nilai kepada seluruh karyawan untuk saling menghargai, baik itu menghargai diri sendiri, menghargai sesama rekan kerja, maupun menghargai konsumen. Kesamaan antara diri saya dan Unilever membuat saya bisa lama berada di Unilever.
Apa yang perusahaan lakukan jika suatu produk gagal diterima oleh pasar?
Bila kondisi ini terjadi, sangat memungkinkan untuk melakukan dua hal, baik itu menghentikan produksi, atau melakukan improvisasi sehingga produk bisa diterima pasar. Kegagalan sebuah produk di pasar adalah hal yang wajar. Namun, bisa menjadi tidak wajar jika perusahaan tidak mau belajar dari kegagalan tersebut dan mengulangi hal serupa.
Di tengah kesibukan pekerjaan, apa rahasia Anda dalam menjaga kesehatan?Menurut saya, jika Anda mengerjakan sesuatu yang tidak bisa Anda nikmati, maka Anda sedang membuat diri Anda tidak sehat. Kunci untuk tetap sehat adalah menikmati pekerjaan yang Anda lakukan sehingga tekanan pekerjaan tidak akan membuat kadar stres bertambah.
Saya juga ingatkan kepada para pekerja di kantor, kalau mereka tidak punya gairah dan tidak bisa menikmati pekerjaan yang mereka lakukan saat ini, maka jangan bekerja di sini. Saya ingatkan seluruh karyawan untuk lebih mencintai diri sendiri ketimbang pekerjaan. Mereka harus mengetahui dan memenuhi kebutuhan tubuh, kebutuhan psikis dan kebutuhan mental mereka. Jika ini terpenuhi, maka hidup akan lebih seimbang dan jauh dari penyakit.