Komunitas Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN menggalang aksi donor darah di Ho Chi Minh City, Vietnam, Sabtu (5/10/2019) kemarin.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Komunitas Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN menggalang aksi donor darah di Ho Chi Minh City, Vietnam, Sabtu (5/10/2019) kemarin. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah persediaan darah Palang Merah Vietnam yang belum mencukupi kebutuhan.
“Untuk pertama kalinya, solidaritas di kalangan Komunitas ASEAN di Vietnam kita bawa ke tingkat yang lebih tinggi. Kita lebih dari sekedar Komunitas ASEAN, kita sekarang adalah saudara sedarah,” kata Konsul Jenderal Indonesia di Ho Chi Minh City, Hanif Salim, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (6/10/2019).
Hanif, yang merupakan inisiator kegiatan, mengatakan, kegiatan donor darah tersebut diikuti oleh sekitar 180 orang. Dengan demikian aksi donor darah tersebut dapat menyelamatkan 540 orang berdasarkan perhitungan satu pendonor dapat menyelamatkan tiga pasien.
Vietnam tengah menghadapi kekurangan donor darah. Layanan Kesehatan Vietnam membutuhkan setidaknya 1,8 juta unit darah setiap tahun. Kebutuhan saat ini baru terpenuhi sekitar 60 persen.
Salah satu penyebab tingginya kebutuhan donor darah adalah kecelakaan kendaraan bermotor yang merupakan penyebab kematian terbesar di Vietnam. Badan Statistik Vietnam mencatat, sebanyak 6.000 orang meninggal dunia dan 4.000 orang terluka akibat kecelakaan selama Januari-September 2019.
Romo Fabianus Hanes Seran, pendonor dari Indonesia, mengatakan, dirinya bangga dengan aksi yang diprakarsai oleh Indonesia tersebut. “Memberikan darah untuk saudara kita di Vietnam merupakan bukti paling nyata komitmen persaudaraan kita,” tuturnya.
Mewakili Pemerintah Vietnam, Deputi Direktur Jenderal Departemen Hubungan Eksternal Ho Chi Minh City, Tran Phuoc Anh menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut Konjen Thailand, Konjen Laos, Charge D\'Affaires Konjen Malaysia, Wakil Ketua Fatherland Committee Vietnam, Tran Huu Phuoc, serta sejumlah pejabat Pemerintahan Vietnam.