KRI Bima Suci Rayakan 70 Tahun Hubungan Bilateral RI-Myanmar
›
KRI Bima Suci Rayakan 70 Tahun...
Iklan
KRI Bima Suci Rayakan 70 Tahun Hubungan Bilateral RI-Myanmar
Indonesia melanjutkan misi persahabatan dengan negara-negara lain. Kedatangan KRI Bima Suci di Myanmar bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan negara itu.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk pertama kalinya, KRI Bima Suci bersandar di Pelabuhan Thilawa, Myanmar, Sabtu (5/10/2019). Kedatangan KRI Bima Suci bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Myanmar.
KRI Bima Suci merupakan kapal Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia yang berperan sebagai Duta Besar Terapung Indonesia. Kapal ini sedang tur keliling dunia dengan pelayaran bertema ”Persaudaraan Poros Maritim”. Misinya, mempromosikan Indonesia dan mempererat kerja sama angkatan laut dengan negara tujuan. Myanmar merupakan salah satu tujuan untuk berlabuh.
”Kunjungan Bima Suci menjadikan kerja sama Indonesia-Myanmar menjadi lebih utuh karena bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Hal ini menekankan bahwa Indonesia berkeinginan kuat untuk terus bekerja sama dalam berbagai aspek, termasuk di bidang angkatan laut,” ujar Duta Besar RI untuk Myanmar Iza Fadri melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (6/10/2019).
Kedatangan KRI Bima Suci disambut hangat oleh KBRI Yangon, diaspora Indonesia, serta perwakilan Angkatan Laut Myanmar. Kapal tersebut membawa 83 taruna dan taruni Angkatan Laut Indonesia yang dipimpin oleh Komandan Waluyo.
Pada Minggu (6/10/2019), tim orkes barisan dan tim penari reog Ponorogo dari KRI Bima Suci tampil di People Park, Yangon, salah satu lokasi terpopuler di Myanmar. Mereka tampil di hadapan Dubes Iza, Wali Kota Yangon U Maung Maung Sore, Kepala Wilayah Yangon U Phyo Min Thein, serta Dubes dari Thailand, Rusia, Australia, Malaysia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Laos.
Selain merayakan hubungan diplomatik, pelayaran KRI Bima Suci juga untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ke-74 RI dan HUT Ke-74 Tentara Nasional Indonesia. Sebuah resepsi akan digelar di dek KRI Bima Suci pada Senin (7/9/2019). ”KRI Bima Suci adalah kapal layar latih terbaru dan terbesar TNI AL yang diluncurkan pada 2017. Kapal ini memiliki panjang 112 meter dan tinggi 53 meter,” kata Atase Pertahanan Indonesia di Myanmar Kolonel Laut (P) Fajar Rusdianto.
Selama 2019, KRI Bima Suci akan melakukan perjalanan total 96 hari. Kapal ini akan berlayar sejauh 13.876 mil laut dan mengunjungi 11 negara, antara lain Filipina, Jepang, Korea Selatan, China, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Australia.
Indonesia-Myanmar
Iza mengatakan, tahun 2019 merupakan tahun yang spesial untuk Indonesia dan Myanmar sebab kedua negara memperingati 70 tahun hubungan bilateral. Sejumlah upaya telah dilakukan sebagai wujud Indonesia berkomitmen untuk terus mempererat hubungan dengan Myanmar. Pada 24-25 Juli 2019, Provinsi Aceh berbagi informasi tentang proses perdamaian kepada Joint Ceasefire Monitoring Committee Myanmar. Hal ini dilakukan untuk mendukung proses rekonsiliasi dan perwujudan perdamaian di Myanmar.
KBRI Yangon kembali mengadakan Business Matching di Yangon pada 16 September 2019. Kegiatan tersebut memfasilitasi pertemuan antara perusahaan Indonesia dan 55 pengusaha dari Myanmar. Indonesia berkomitmen untuk mendorong nilai perdagangan antara kedua negara stabil di atas angka 1 miliar dollar AS.
”Di bidang pendidikan, kami bekerja sama dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Padang untuk menyediakan 11 beasiswa bagi mahasiswa Myanmar. Lebih banyak beasiswa akan ditawarkan pada tahun depan,” ujarnya.