BCA Expo 2019 Dijadikan Momentum Genjot Kredit

KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Konferensi pers BCA Expo 2019, pada Senin (7/10/2019), di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS – Ekonomi yang cenderung lesu turut berdampak pada kinerja kredit PT Bank Central Asia Tbk. Namun, kehadiran BCA Expo 2019 diyakini menjadi momentum untuk menggenjot kinerja kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

BCA Expo 2019 akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada 26-27 Oktober 2019. Pameran itu menghadirkan beragram promosi mulai dari properti, hingga mobil, dan motor.

Executive Vice President Divisi Bisnis Kredit Konsumer BCA Felicia M Simon mengatakan, pertumbuhan kinerja KPR tahun ini tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diperkirakan karena kemampuan ekonomi masyarakat yang semakin terbatas pada 2019.

“Masyarakat masih banyak yang membutuhkan rumah. Tetapi mungkin belum bisa melakukan pembelian karena uang muka dan angsuran masih tinggi,” kata Felicia, Senin (7/10/2019), di Jakarta.

Baca juga: BCA Incar Segmen yang Tidak Bisa Dimasuki Perbankan

Untuk itu, BCA Expo diyakini menjadi kesempatan masyarakat merealisasikan kebutuhan membeli rumah. Di pameran itu, BCA menawarkan bunga angsuran KPR yang jauh lebih rendah, hanya 6,75 persen, dibandingkan 8-8,5 persen saat normal.

KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Executive Vice President Divisi Bisnis Kredit Konsumer BCA Felicia M. Simon

“Angsuran bisa lebih rendah. Masyarakat bisa merealisasikan kebutuhannya. Ini bisa sangat menarik. Dengan beberapa even, BCA memang berupaya menjangkau nasabah, dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan hari biasa,” ucapnya.

BCA Expo sekaligus dijadikan kesempatan memacu kinerja KPR. BCA menargetkan transaksi KPR mencapai Rp 1 triliun pada ajang selama dua hari tersebut. Adapun nasabah bisa mengajukan kredit rumah baru yang bekerja sama dengan Sinar Mas Land maupun rumah bekas.

Baca juga: Instrumen Investasi Aman Jadi Incaran Nasabah Domestik

Menurut Felicia, kehadiran BCA Expo akan membuat pertumbuhan kinerja KPR sesuai target akhir tahun, yakni 8 persen. Meski tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, pada semester I-2019, kinerja KPR bank swasta itu telah mencapai Rp 90,7 triliun atau tumbuh 11,2 persen secara tahunan.

Sinar Mas Land dalam BCA Expo akan menawarkan properti mulai dari hunian di BSD City, Tangerang, dan Cibubur, hingga apartemen di Jakarta. Semua properti itu masuk dalam promosi bunga KPR.

NUMBEO

Daftar rata-rata suku bunga kresit tetap KPR negara-negara regional Asia Tenggara

Division Head of Business Unit Services Residential Sinar Mas Land, Djuili Alman, mengatakan, properti yang dipamerkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan generasi milenial.

Baca juga: Pertumbuhan Properti di Semarang Prospektif

Properti tersebut menyediakan segala akses mulai dari bekerja hingga kebutuhan belanja dalam satu kawasan.

“Kami memang buat program yang market end user itu generasi muda. Karena kan kami melihat ada kebutuhan rumah yang besar dari generasi muda ini,” kata Djuili.

Kredit mobil

Direktur KKB BCA Herry M Somantri mengatakan, pihaknya menargetkan sekitar 2.000 kendaraan terjual dalam pameran kali ini. Menurut dia, dalam lima tahun terakhir, penjualan kendaraan dalam BCA Expo selalu berhasil melampaui target.

“Semoga penjualan ini bisa menambah untuk target kita. Kita memang secara tahunan sudah on track mencapai target. Tetapi harus diakui industri memang sedang turun,” kata Herry.

KOMPAS/KELVIN HIANUSA

Direktur KKB BCA Herry M. Somantri

Salah satu promosi kendaraan yang ditawarkan yakni bunga spesial dan diskon administrasi sampai dengan Rp 1 juta. Selain itu ada juga Free Upgrade Personal Accident uang pertanggungan Rp 50 juta dari BCA Life.

Baca juga: BCA dan AIA Luncurkan Asuransi Kesehatan

Menurut Herry, saat ini pertumbuhan kinerja KKB hanya berada di sekitar 8-9 persen secara tahunan. Meski berada di atas rata-rata industri secara umum, kinerja tahun ini bisa dibilang cukup lesu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Penjualan kendaaraan kan menurun. Tahun ini cukup berat untuk kendaraan roda empat. Karena itu, kita tidak hanya maksimalkan mobil baru, tetapi juga ambil kredit mobil bekas. Itu yang mensubstitusi. Mobil bekas industrinya masih sama, stagnan seperti tahun kemarin,” pungkasnya.