logo Kompas.id
Kemelut soal Cengkeh
Iklan

Kemelut soal Cengkeh

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xG8k24XP94xd8Cr42G0BcTsop_c=/1024x717/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FZAENAL-ASIKIN1-02_1570401514.jpg
KOMPAS/WINARTO HERU SANSANO

Petani menjemur cengkeh setelah panen raya di  Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dengan harga cengkeh kering Rp 7.500 per kg, perekonomian petani setempat sedikit terangkat. Foto ini dibuat 24 Oktober 2008.

Pada awal tahun 1970-an Indonesia membutuhkan banyak cengkeh, terutama untuk pabrik rokok. Sebagai gambaran, 340 pabrik rokok di Jawa Tengah yang memproduksi sekitar 150 miliar batang rokok per tahun membutuhkan sekitar 11.500 ton cengkeh pada tahun 1970. Padahal, produksi cengkeh Jawa Tengah saat itu hanya sekitar 3.000 ton yang merupakan produksi dari sekitar 1,5 juta pohon.

Kekurangannya sekitar 8.500 ton terpaksa didatangkan dari daerah lain, termasuk Sulawesi dan Maluku. Namun, jumlahnya tidak memadai sehingga pabrik rokok terpaksa mengimpor cengkeh dari Zanzibar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000