Lahan Gambut Sekitar Bandara Tuntas Dibasahi dengan Sudetan
›
Lahan Gambut Sekitar Bandara...
Iklan
Lahan Gambut Sekitar Bandara Tuntas Dibasahi dengan Sudetan
Kebakaran lahan gambut di area sekitar Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan akhirnya teratasi. Sekitar 1.200 hektar lahan gambut yang terbakar bisa dibasahi dengan pembuatan sodetan dari saluran
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS- Kebakaran lahan gambut di area sekitar Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan akhirnya teratasi. Sekitar 1.200 hektar lahan gambut yang terbakar bisa dibasahi dengan pembuatan sodetan dari saluran sekunder irigasi Riam Kanan.
Sodetan sepanjang 5 kilometer yang dibuat pada pertengahan September lalu mampu mengalirkan air dari saluran sekunder irigasi Riam Kanan di Cindai Alus, Martapura, Kabupaten Banjar menuju Guntung Damar, area sekitar Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru.
"Dengan adanya sodetan itu, kebakaran lahan gambut di Guntung Damar akhirnya bisa diatasi. Air yang dialirkan dari saluran sekunder irigasi Riam Kanan bisa menggenangi lahan gambut seluas 1.200 hektar," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq di Banjarbaru, Selasa (8/10/2019).
Menurut Hanif, pembasahan lahan gambut yang kerap terbakar sudah cukup maksimal dengan penggenangan air tersebut. Ketinggian air di atas permukaan lahan gambut pada sejumlah titik sudah mencapai 50 sentimeter. Pembasahan lahan gambut selanjutnya akan semakin optimal dengan adanya hujan.
Dengan adanya sodetan itu, kebakaran lahan gambut di Guntung Damar akhirnya bisa diatasi. Air yang dialirkan dari saluran sekunder irigasi Riam Kanan bisa menggenangi lahan gambut seluas 1.200 hektar, kata Hanif Faisol Nurofiq
Seiring dengan turunnya hujan, sodetan yang dibangun untuk penanganan darurat kebakaran lahan gambut itu juga ditutup kembali. Berdasarkan pantauan, Selasa (8/10), jalan dan dinding saluran irigasi yang dijebol untuk mengalirkan air ke lahan gambut sudah ditutup dengan timbunan tanah.
"Peralatan dan personel Dinas Kehutanan juga sudah ditarik dari Guntung Damar karena target untuk menggenangi lahan gambut yang terbakar sudah selesai. Selanjutnya, tinggal patroli rutin dan berharap hujan yang akan menyempurnakan pemadaman," tuturnya.
Sangat membantu
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Wahyuddin mengatakan, sodetan sangat membantu penanggulangan kebakaran lahan gambut di sekitar bandara. Dengan adanya sodetan, sebagian lahan gambut bisa tetap basah karena terendam air. Petugas di lapangan juga mudah mendapatkan air untuk pemadaman.
"Pembuatan sodetan di Guntung Damar bisa menjadi contoh penanganan kebakaran lahan gambut. Untuk pembuatan sodetan selanjutnya akan dianggarkan dalam APBD 2020. Ini dalam rangka pencegahan kebakaran lahan gambut," katanya.
Menurut Hanif, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor juga telah mengusulkan pembangunan pintu-pintu air secara permanen dari saluran irigasi ke lahan gambut. Saat kemarau dan lahan gambut mulai kering, petugas tinggal membuka pintu air untuk mengalirkan air ke lahan gambut sehingga lahan gambut tetap basah dan tidak mudah terbakar.
"Ini adalah upaya penyelesaian permanen kebakaran lahan gambut. Sebab, lahan gambut yang terbakar hanya bisa dipadamkan dengan perendaman. Dengan begitu, tahun depan, tidak bingung lagi menangani kebakaran hutan dan lahan di daerah-daerah rawan kebakaran,"tutur Hanif.
Memasuki Oktober, hujan mulai kerap mengguyur wilayah Kalsel dan membuat titik panas berkurang. Meskipun demikian, Kalsel masih tetap dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Status siaga darurat karhutla sampai dengan 31 Oktober," ujar Wahyuddin.