Bus PMTOH Terbalik di Perbatasan Riau-Sumbar, 6 Tewas
›
Bus PMTOH Terbalik di...
Iklan
Bus PMTOH Terbalik di Perbatasan Riau-Sumbar, 6 Tewas
Enam orang meninggal dan sembilan orang luka-luka dalam kecelakaan maut bus PMTOH dari Jakarta tujuan Banda Aceh, Rabu (9/10/2019) siang, di Desa Kasang, Kecamatan Kuantang Mudik, Kuantan Singingi, Riau.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Enam orang meninggal dan sembilan orang luka-luka dalam kecelakaan maut bus PMTOH dari Jakarta tujuan Banda Aceh, Rabu (9/10/2019) siang, di jalan lintas tengah Sumatera, di Desa Kasang, Kecamatan Kuantang Mudik, Kuantan Singingi, Riau, sekitar 187 kilometer dari Pekanbaru. Sebagian korban dibawa ke Puskesmas Lubuk Jambi, ibu kota Kecamatan Kuantan Tengah, sementara korban luka berat yang memerlukan pertolongan darurat dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan, ibu kota Kuantan Singingi.
”Bus bergerak dari arah Kiliran Jao (Sumatera Barat) menuju Teluk Kuantan. Di tikungan yang menurun, bus kehilangan kendali dan terbalik. Kejadiannya sekitar pukul 11.45,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto yang dihubungi di Pekanbaru, Rabu sore.
Menurut Sunarto, saat kejadian, kondisi jalan sedang sepi. Badan jalan cukup mulus, tetapi banyak tikungan.
”Kami menduga sopir lalai dan kurang hati-hati. Dalam kejadian ini sopir bus, Indra Weli Saputra (50), mengalami luka-luka,” kata Sunarto.
Kepala Kepolisian Sektor Kuantan Mudik Ajun Komisaris Afrizal mengungkapkan, jumlah penumpang diperkirakan 15 orang. Di antara penumpang terdapat anak-anak. Polisi masih mengumpulkan identitas penumpang yang selamat, luka-luka, dan meninggal.
Kami menduga sopir lalai dan kurang hati-hati. Dalam kejadian ini sopir bus, Indra Weli Saputra (50), mengalami luka-luka. (Sunarto)
Dari video yang dirilis Polda Riau, kondisi bus rusak berat. Bagian atap bus terlepas dari bagian bawahnya dan terpisah sejauh 30 meter. Setelah kejadian, setengah bus bagian bawah berada dalam kondisi tegak miring. Sebagian penumpang yang tewas berada di bawah badan bus.
Meski membawa sedikit penumpang, bus membawa banyak muatan yang diletakkan di bagian atap. Barang tersebut berbentuk kotak yang bagian luarnya dilapisi bekas karung plastik.
Masyarakat di sekitar kejadian melakukan pertolongan kepada korban. Warga beramai-ramai mengangkat bagian badan bus untuk dapat mengeluarkan korban yang terjepit.
Paling tua
PMTOH adalah angkutan bus asal Aceh yang merupakan akronim dari Pengangkutan Motor Transport Ondernemer Hasan. PMTOH termasuk salah satu armada transportasi Aceh yang paling tua dan masih bertahan sampai saat ini.
Berdasarkan catatan Kompas, lokasi kejadian merupakan perbatasan antara Provinsi Riau dan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Kontur jalan berbukit-bukit, mendaki dan menurun, serta banyak tikungan. Badan jalan tidak terlalu lebar, hanya bisa dilalui dua bus. Tidak banyak perumahan di pinggir jalan. Sebagian masih berupa hutan dari ekosistem Hutan Lindung Bukit Betabuh.
Kecelakaan maut bus dengan korban tewas cukup besar pernah terjadi di jalan lintas timur Sumatera, wilayah perbatasan Riau dengan Sumatera Utara pada 23 Agustus 2019 dinihari. Dalam kecelakaan di Desa Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, sebanyak lima orang tewas.
Kecelakaan yang terjadi di lokasi sekitar 222 kilometer dari Kota Pekanbaru itu, diduga disebabkan sopir bus mengantuk dan menabrak truk yang sedang berhenti di pinggir jalan. Padahal, truk sudah memberi rambu darurat berupa keranjang dan pelepah daun sawit tidak jauh dari lokasi parkir.