Solo Batik Fashion 2019 Akan Tampilkan Rancangan Busana 30 Desainer
›
Solo Batik Fashion 2019 Akan...
Iklan
Solo Batik Fashion 2019 Akan Tampilkan Rancangan Busana 30 Desainer
Sebanyak 30 perancang busana dari berbagai kota bakal tampil menyemarakkan gelaran tahunan Solo Batik Fashion di Solo, Jawa Tengah.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Sebanyak 30 perancang busana dari berbagai kota bakal tampil menyemarakkan gelaran tahunan Solo Batik Fashion di Solo, Jawa Tengah. Masing-masing desainer akan memamerkan rancangan busana mereka berbahan batik tulis dan cap.
Ketua Penyelenggara Solo Batik Fashion 2019 Rory Wardana mengatakan, Solo Batik Fashion (SBF) 2019 akan digelar pada 19-20 Oktober 2019. Kali ini, SBF mengangkat tema Solo Membatik Dunia. “Total ada 30 desainer dari berbagai kota yang akan tampil,” ujarnya di Solo, Rabu (9/10/2019).
Solo Batik Fashion ke-11 ini akan digelar di area Balai Kota Solo. Sebanyak 15 perancang busana akan memamerkan karya mereka pada hari pertama, Sabtu (19/10/2019) dan 15 perancang busana lainnya akan memamerkan rancangannya pada, Minggu (20/10/2019). Para desainer yang bakal unjuk gigi, di antaranya, Tuty Adib, Owens Joe, Joko SSP, Rory Wardana, Gunawan Setiawan, Bella Quarta, Monica Hadiyanto, Tiara Oscar, dan lainnya.
Tuty Adib mengatakan, tema Batik Solo Mendunia mengusung semangat batik Solo kian mendunia. Solo diharapkan bisa menjadi kota busana batik dunia. Hal itu sangat mungkin diwujudkan karena Solo memiliki sejarah batik yang sangat kuat. Tidak hanya itu, industri batik, tekstil dan produk tekstil lainnya juga ada di Solo.
Ajang tahunan ini sekaligus menjadi pemanasan untuk menggelar peragaan busana berkelas internasional, Solo Batik Fashion Week pada tahun 2020. Pihaknya optimistis Solo Batik Fashion Week tersebut akan dapat wujudkan dengan mengundang para desainer internasional. Dengan demikian, akan semakin mengangkat busana batik ke panggung fesyen dunia.
“Apalagi Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Batik Nasional di Solo sudah berpesan agar batik terus ditampilkan di acara-acara internasional. Nah, Solo bisa kancah fashion internasional tersebut,” katanya.
Tuty mengatakan, sudah banyak perancang busana dunia dalam peragaan busananya menampilkan rancangan-rancangan yang mengambil inspirasi batik, meskipun bahan yang digunakan bukanlah kain batik. Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi industri fesyen Tanah Air agar busana batik karya anak bangsa dapat ditampilkan di ajang peragaan busana internasional. “Kita harus promosikan batik, kita bisa ambil pasar dunia,” ujarnya.
Owens Joe menuturkan, akan menampilkan 26 busana wanita dan 4 busana pria dengan mengangkat tema Memayu Hayuning Bawono pada gelaran SBF 219. Sebanyak 30 busana tersebut menggunakan bahan batik tulis dan cap dengan kain sutera.
“Kami mengandalkan warna hitam, putih dan merah untuk tren tahun 2020 sehingga mengacu pada batik milenial,” ujarnya.