Asap Kebakaran Lahan Sempat Ganggu Penerbangan di Bandara Haluoleo
›
Asap Kebakaran Lahan Sempat...
Iklan
Asap Kebakaran Lahan Sempat Ganggu Penerbangan di Bandara Haluoleo
Kebakaran ilalang dan padang rumput di kawasan sekitar bandara Halu Oleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sempat mengganggu penerbangan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS - Kebakaran ilalang dan padang rumput terjadi di kawasan sekitar bandara Halu Oleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis (10/10/2019) siang. Meski berlangsung singkat dan tidak merambat luas, asap dari kebakaran sempat membuat sebuah pesawat tertunda untuk mendarat.
Kebakaran ilalang terjadi di area timur bandara, sekitar pukul 13.00. Api diduga berasal dari wilayah luar bandara, lalu merembet hingga ke rerumputan di dalam kawasan bandara. Asap tebal lalu muncul dan masuk hingga ke landas pacu pesawat. Pesawat Lion Air yang terbang dari Makassar, sempat tertunda beberapa lama sebelum mendarat
“Pesawat Lion Air yang terbang dari Makassar, sempat di-hold dulu mendarat, karena asap mengganggu visibilitas. Sekitar hampir satu jam kemudian baru bisa mendarat setelah api perlahan dipadamkan. Tim kami dengan mobil pemadam segera berupaya memadamkan api,” kata Kepala Bandara Haluoleo Syafruddin, di Kendari, Kamis (10/10/2019).
Menurut Safruddin, sejauh ini, hanya ada satu penerbangan yang sempat tertahan akibat gangguan asap. Setelah itu, penerbangan lain tetap bisa terbang dan mendarat karena asap tidak lagi begitu pekat. Hingga sore, semua penerbangan telah kembali normal.
Kebakaran ilalang terjadi, tambah Syafruddin, diduga kuat berasal dari luar kawasan bandara, yang merembet masuk ke area dalam. Api dengan cepat merambat membakar ilalang yang kering terpanggang panas matahari. Daerah tersebut memang seringkali terbakar saat musim panas tiba.
“Terlebih, di luar itu bukan lagi area kami. Kami tidak tahu dan tidak bisa mengambil tindakan jika bukan di dalam kawasan. Kami akan mengevaluasi beberapa hal, membersihkan terus menerus kawasan bandara agar tidak terjadi lagi kejadian serupa,” ucapnya.
Kebakaran lahan yang terjadi sejak siang, mulai bisa dipadamkan sekitar dua jam kemudian. Pada pukul 16.00, api berhasil total dipadamkan dengan bantuan sejumlah pihak.
Kepala Kantor Operasi Daerah Manggala Agni Sultra Yanuar Fanca Kusuma menyampaikan, pihaknya berangkat menuju lokasi kebakaran di area bandara setelah menerima panggilan bantuan pemadaman, sekitar pukul 13.26. Setelah dua jam, kebakaran mulai bisa dikendalikan.
“Luas yang terbakar sekitar 1,5 hektar. Lokasi kebakaran dekat dengan ujung lintasan. Bersama-sama tim lain, kami berusaha agar kebakaran bisa dipadamkan, karena akan terus mengganggu penerbangan jika asap tebal terus muncul,” kata Fanca.
Ia menambahkan, agar kepada semua pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan, atau membuang bara api di sembarang tempat agar kebakaran tidak terjadi lagi
Kebakaran lahan menjadi hal rutin di wilayah Sulawesi Tenggara. Kebakaran besar ratusan hektar baru saja dipadamkan di wilayah Kolaka Timur, yang membuat lebih dari 400 hektar lahan gambut terbakar habis. Lokasi kebakaran ini berdekatan dengan lokasi sebuah perusahaan sawit. Dampak kebakaran pun membuat warga menderita ISPA, dan tidak bisa beraktivitas normal lebih dari sebulan.
Selain itu, kebakaran lahan juga sering terjadi di wilayah Kabupaten Bombana. Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa rutin terbakar dan mengancam habitat yang ada di dalamnya.