Beroperasi Akhir Tahun Ini, Bandara Syamsudin Noor di Kalsel Siapkan Rute Internasional
›
Beroperasi Akhir Tahun Ini,...
Iklan
Beroperasi Akhir Tahun Ini, Bandara Syamsudin Noor di Kalsel Siapkan Rute Internasional
Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sudah mencapai 86 persen. Bandara baru ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini dan bakal melayani rute internasional.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Pekerjaan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sudah mencapai 86 persen. Bandara baru ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini dan disiapkan untuk melayani rute penerbangan internasional.
Proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang diresmikan pembangunannya pada Mei 2015 terdiri atas dua paket pekerjaan. Paket I adalah pekerjaan gedung terminal dengan nilai investasi sekitar Rp 1,3 triliun. Paket II adalah pekerjaan infrastruktur, bangunan penunjang, dan perluasan apron dengan nilai investasi sekitar Rp 700 miliar.
Bandara Syamsudin Noor yang baru mengusung konsep modern dengan ciri etnis keunikan khas lokal Kalsel. Ciri khas itu ditunjukkan dengan gedung terminal berbentuk jukung atau perahu dan atap berbentuk intan.
Luas gedung terminal bandara yang baru mencapai 77.569 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Gedung terminal yang ada saat ini luasnya hanya 9.043 meter persegi dengan kapasitas 3,6 juta penumpang per tahun. Bandara baru akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2019.
”Kami optimistis pada pertengahan November nanti sudah soft opening dan operasional,” kata Project Manager Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Dadang Dian Hendiana saat menerima kunjungan gubernur, wali kota, dan bupati se-Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Kamis (10/10/2019).
Dadang mengatakan, semula semua pekerjaan ditargetkan selesai pada 28 Oktober 2019. Namun, karena ada pekerjaan tambahan atau perubahan-perubahan yang bersifat mendukung operasional bandara sehingga baru akan selesai pada November.
General Manager Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Indah Preastuty mengatakan, bandara baru berstatus bandara internasional dan siap melayani rute penerbangan internasional. Landasan pacu sepanjang 2.500 meter dan lebar 45 meter yang dimiliki saat ini sudah memungkinkan didarati pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A-330.
Akan tetapi, untuk menerapkan standar operasional pelayanan sebuah bandara internasional, menurut Indah, masih dibutuhkan sejumlah fasilitas tambahan. Salah satunya penetapan kawasan custom, immigration, and quarantine, yaitu kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan di Bandara Syamsudin Noor.
”Kami terus berupaya menyiapkan semua fasilitas yang mendukung operasional bandara internasional. Mudah-mudahan penyiapan semua fasilitas itu bisa selesai berbarengan dengan operasional bandara pada akhir tahun ini,” katanya.
Potensial
Menurut Indah, prospek penerbangan langsung dari Banjarmasin ke beberapa negara cukup terbuka, terutama ke Arab Saudi untuk keperluan umrah, kemudian Malaysia dan Singapura. ”Yang paling potensial adalah untuk melayani penerbangan umrah. Selain itu, ada juga rencana melayani penerbangan langsung ke Kuala Lumpur dan Singapura,” katanya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berharap ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Bandar Seri Begawan. Di tiga negara tersebut terdapat komunitas orang Banjar dalam jumlah cukup besar. ”Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, kami coba mengajak orang-orang Banjar di sana untuk pulang kampung,” ujarnya.
Harapannya, ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Bandar Seri Begawan. Di tiga negara tersebut terdapat komunitas orang Banjar dalam jumlah cukup besar
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani juga sudah menyiapkan konsep pengembangan kota baru berbasis bandara atau aero city. ”Untuk itu, kami menyiapkan kawasan sekitar 5.600 hektar di sekitar bandara yang akan menjadi kawasan pengembangan ekonomi berbasis bandara. Mudah-mudahan itu akan berdampak kuat pada pertumbuhan ekonomi Kota Banjarbaru,” katanya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor berjanji segera menyelesaikan akses menuju Bandara Syamsudin Noor. Saat ini, jalan baru sepanjang 3,5 kilometer masih belum beraspal. ”Kami sudah menyiapkan anggaran Rp 25 miliar dalam APBD Perubahan 2019 untuk menyelesaikan pembangunan jalan tersebut,” ujarnya.