Dua Pelaku Penyerangan Wiranto Diduga Terpapar Radikalisme
›
Dua Pelaku Penyerangan Wiranto...
Iklan
Dua Pelaku Penyerangan Wiranto Diduga Terpapar Radikalisme
Pelaku penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dipastikan berjumlah dua orang, yaitu SA alias Abu Rara dan FA. Penyerangan dilakukan diduga didasari ideologi radikal yang mereka pahami.
Oleh
M Ikhsan Mahar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaku penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dipastikan berjumlah dua orang, yaitu SA alias Abu Rara dan FA. Penyerangan yang mereka lakukan diduga didasari ideologi radikal yang mereka pahami.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, penusukan terhadap Wiranto terjadi ketika Wiranto baru saja tiba di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) siang. Kedatangan Wiranto itu merupakan bagian dari kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Banten hari ini.
”Ketika Pak Wiranto turun dari mobil dan menyalami para penyambutnya, pelaku datang dari arah belakang dan tiba-tiba menusukkan benda tajam kepada beliau. Pak Wiranto mengalami luka di bagian perut dan langsung menjalani perawatan lebih lanjut ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang,” tutur Dedi, Kamis, di Jakarta.
Dedi memastikan, pengamanan terhadap Wiranto telah dilakukan. Bahkan, ketika hendak mengamankan SA yang telah menusuk Wiranto, Kepala Polsek Menes Komisaris Dariyanto dan seorang lainnya, yaitu Fuad, juga ditusuk.
Lebih lanjut, Dedi memastikan, kedua pelaku penusukan tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Polda Banten dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Dalam pemeriksaan itu, tim penyidik dari Densus 88 Antiteror Polri masih memastikan hubungan kedua pelaku itu.
”Diduga mereka telah terpapar paham radikal kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Pemeriksaan masih dilakukan dan kedua pelaku tidak mengalami luka,” ucap Dedi.
Dugaan kedua pelaku terpapar radikalisme, lanjut Dedi, didasari hasil pemetaan Polda Banten yang menganggap wilayah Menes sebagai daerah rawan radikalisme.
Sebelumnya, Staf Khusus Menko Polhukam Agus Zaini menyampaikan, kondisi Menko Polhukam stabil. Tim Kemenko Polhukam telah mengevakuasi Wiranto ke Jakarta untuk dirawat di RSPAD Gatot Subroto.