Jalan Tol Cibitung-Cilincing Ditargetkan Beroperasi Pertengahan 2020
›
Jalan Tol Cibitung-Cilincing...
Iklan
Jalan Tol Cibitung-Cilincing Ditargetkan Beroperasi Pertengahan 2020
Jalan Tol Cibitung-Cilincing ditargetkan kelar pertengahan 2020. Jalur tol itu akan memiliki 43 jembatan, 5 simpang susun, 7 jalan lintas atas, dan 8 jalan lintas atas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
CIBITUNG, KOMPAS — PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways menargetkan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dapat beroperasi pada pertengahan 2020. Saat ini progres konstruksinya 61,24 persen.
Jalan tol sepanjang 34,8 kilometer itu dibangun dengan total investasi Rp 10,8 triliun. Sebagai bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2, tol itu terdiri atas empat seksi, yakni Simpang Susun (SS) Cibitung-SS Telaga Asih (3,14 km), SS Telaga Asih–SS Tambelang (10,30 km), SS Tambelang-SS Tarumajaya (14,3 km), dan SS Tarumajaya-SS Cilincing (7,10 km).
Pemimpin Proyek Jalan Tol Cibitung Cilincing Yaya Ruhiya di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019), mengatakan, pengerjaan konstruksi telah mencapai 61,24 persen. Untuk pembebasan lahan sudah 80,15 persen.
”Target beroperasi pada triwulan II-2020. Kami upayakan pengerjaan konstruksi selesai awal 2020 sehingga bisa beroperasi pada pertengahan tahun,” kata Yaya.
Target beroperasi pada triwulan II-2020. Kami upayakan pengerjaan konstruksi selesai awal 2020 sehingga bisa beroperasi pada pertengahan tahun.
Menurut Yaya, sempat terjadi kendala pembebasan lahan di Cilincing. Cilincing merupakan daerah padat permukiman, tetapi pembebasan tanah sudah berjalan dengan baik dan teratasi.
”Tidak ada komplain dari masyarakat setempat. Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Yaya, pengerjaan tol itu menghadapi kompleksitas teknis dan koordinasi yang tidak mudah. Sebab, ada persinggungan dengan pembangunan lainnya sehingga memerlukan waktu penyelarasan desain.
Setidaknya ada tiga proyek yang beririsan dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Proyek itu ialah Jalan Tol Cimanggis Cibitung, Kereta Cepat Jakarta Bandung, dan Jalan Tol Jakarta Cikampek Layang II.
Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Akses Pelabuhan Indonesia Ari Sunaryono menambahkan, tidak saja proyek yang beririsan. Jalan Tol Cibitung-Cilincing memiliki kompleksitas yang tinggi karena sepanjang ruas itu akan terdapat 43 jembatan, 5 simpang susun, 7 jalan lintas bawah (underpass), dan 8 jalan lintas atas (overpass).
”Itu tidak mudah dan perlu kehati-hatian. Kami juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait kompleksitas itu. Misalnya untuk jembatan, koordinasi dengan balai sungai, lalu jaringan pipa gas harus koordinasi dengan perusahaan gas,” kata Ari.
Jalan Tol Cibitung-Cilincing memiliki kompleksitas yang tinggi karena sepanjang ruas itu akan terdapat 43 jembatan, 5 simpang susun, 7 underpass, dan 8 jalan lintas atas.
Lancar
Jalan Tol Cibitung-Cilincing diyakini akan memperlancar akses transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di Bekasi, Cibitung, Cikarang sampai Karawang dan sebaliknya.
Menurut Direktur Teknik PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Dani Rusli, akan ada perubahan pola transportasi. Sebagian besar truk kontainer dan angkutan barang yang memiliki bobot relatif besar akan melintasi jalan tol itu.
Sementara sisanya dan kendaraan berukuran lebih kecil tetap melewati Tol Lingkar Luar Jakarta 1. Hal itu akan berdampak pada kinerja logistik di pelabuhan.
”Biaya akan lebih murah dan waktu tempuh lebih cepat. Harapannya dalam waktu satu jam dapat mencapai pelabuhan. Kalau sekarang butuh waktu tiga sampai empat jam,” kata Dani.