Kawasan Industri Kendal dan Nongsa Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
›
Kawasan Industri Kendal dan...
Iklan
Kawasan Industri Kendal dan Nongsa Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Pemerintah memutuskan menaikkan status kawasan industri Kendal dan Nongsa menjadi kawasan ekonomi khusus. Selama ini keduanya dinilai belum berkembang dengan baik.
Oleh
Anita Yossihara dari Singapura
·3 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia dan Singapura mengevaluasi perkembangan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah serta Kawasan Digital Nongsa di Kepulauan Riau yang merupakan hasil kerja sama antara kedua negara. Demi menarik lebih banyak lagi investor, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan status kedua kompleks industri itu menjadi kawasan ekonomi khusus.
Keputusan untuk menaikkan status menjadi KEK itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Singapura, Selasa (8/10/2019) malam, seusai mengikuti pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Singapura.
”Nongsa Digital Park itu akan diubah statusnya menjadi KEK. Lalu, Kendal Industrial Park juga akan segera diubah statusnya menjadi KEK,” kata Darmin saat menyampaikan keterangan pers bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Perkembangan kawasan industri Batam, Bintan, dan Karimun, termasuk di dalamnya Kawasan Digital Nongsa, serta kawasan industri Kendal kembali dibahas dalam pertemuan rutin tahunan Leader’s Retreat antara Presiden Jokowi dengan PM Lee, Selasa lalu.
Perkembangan Kawasan Industri Kendal dinilai kurang memuaskan.
Menurut Darmin, Kawasan Industri Batam, Bintan, dan Karimun serta Kawasan Industri Kendal sudah berkali-kali dibahas oleh PM Lee dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan Pemerintah Indonesia.
PM Lee menilai, perkembangan Kawasan Industri Kendal yang merupakan proyek kerja sama Indonesia-Singapura kurang memuaskan. ”Singapura menganggap Kawasan Industri Kendal agak kurang gereget, walaupun sebenarnya sudah banyak investasi di dalamnya,” kata Darmin.
Oleh karena itu, pada pertemuan Leader’s Retreat tahun 2018 di Bali, PM Lee meminta agar status Kawasan Industri Kendal dinaikkan menjadi KEK. PM Lee meyakini dengan peningkatan status menjadi KEK, akan lebih banyak lagi investor yang tergerak untuk menanamkan modal di kompleks perindustrian yang dibuka pada Juni 2017 tersebut.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, yang juga turut dalam pertemuan bilateral, hingga September 2019, total investasi yang masuk Kawasan Industri Kendal mencapai Rp 11,4 triliun. Investasi itu berasal dari 59 perusahaan dari Singapura, Indonesia, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
Dengan peningkatan status menjadi KEK diharapkan investasi yang masuk bisa mencapai Rp 70 triliun pada lima tahun ke depan.
Begitu pula Kawasan Digital Nongsa. Kompleks perkembangan industri digital itu ditingkatkan statusnya jadi KEK supaya fasilitas yang disiapkan bisa lebih baik lagi. Perbaikan serta penambahan fasilitas diperlukan untuk menarik minat investasi di kawasan yang disiapkan menjadi pusat pengembangan teknologi informasi tersebut.
Menurut Darmin, Pemerintah Indonesia butuh waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan peningkatan status kedua pusat industri menjadi KEK. Setelah satu tahun persiapan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang menjadi payung hukum penetapan KEK selesai disusun. Saat ini RPP itu sudah selesai diharmonisasi oleh Kementerian Hukum dan HAM.
”Kami sudah naikkan (RPP) kepada Presiden untuk ditandatangani. Mestinya dalam hitungan hari sudah bisa ditetapkan,” ujar Darmin menjelaskan.
Selain membahas pengembangan pusat industri di Kendal dan Nongsa, dalam pertemuan bilateral itu Presiden Jokowi juga menawarkan sejumlah peluang pendanaan infrastruktur kepada Singapura. Di antaranya proyek pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare serta pengembangan Bandar Udara Labuan Bajo di Manggarai Barat, NusaTenggara Timur.
PM Lee dalam pernyataan pers bersama Presiden Jokowi menyampaikan keyakinan akan terus bertumbuh dan kuatnya relasi ekonomi antara Singapura dan Indonesia. Setelah bekerja sama membangun Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Digital Nongsa, PM Lee meyakini masih banyak potensi kerja sama ekonomi yang bisa dilakukan kedua negara.