Sektor pariwisata di Provinsi Papua Barat beranjak bangkit pasca-kerusuhan pada 19 Agustus lalu. Keterisian hotel atau okupansi puluhan hotel di Papua Barat rata-rata 80 persen.
Oleh
·2 menit baca
MANOKWARI, KOMPAS — Sektor pariwisata di Provinsi Papua Barat beranjak bangkit pasca-kerusuhan pada 19 Agustus lalu. Keterisian hotel atau okupansi puluhan hotel di Papua Barat rata-rata 80 persen, yang sebelumnya turun 30 persen dua pekan pasca-kerusuhan.
Salah satu upaya mendongkrak kunjungan adalah diadakannya Festival Seni Budaya Papua Barat VII di Manokwari yang dibuka pada Rabu (9/10/2019). Festival ini dilaksanakan di Lapangan Borasi, Manokwari, 9-11 Oktober 2019. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan bersama sekitar 1.000 warga, Rabu, turut memeriahkan festival tahunan itu. Kegiatan tersebut dibuka dengan tarian kolosal yang dibawakan oleh 100 pelajar dari sejumlah sanggar di Manokwari. Ada sepuluh stan di sana, antara lain stan kuliner, kerajinan membuat piring dari keramik, serta kerajinan tembaga dan tas noken.
Festival itu juga akan menampilkan lomba dan sejumlah atraksi, yaitu tari tradisional, tari kreasi baru, tari Yosim Pancar, lomba musik tradisional, dan menyanyi lagu tradisional.
Ketua Panitia Festival Seni Budaya Papua Barat Albertus Anofa mengatakan, kegiatan ini diikuti 300 peserta dari 11 kabupaten dan satu kota di Papua Barat. Tema utama ”Penguatan Karakter Berbasis Budaya”. Kabupaten Raja Ampat tidak mengirimkan perwakilan karena harus menggelar festival yang sama pada bulan ini.
Promosi pertama
Festival ini merupakan promosi wisata pertama pasca-kerusuhan. ”Festival ini termasuk dalam salah satu upaya untuk mencapai target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nasional sebanyak 70.000 orang hingga Desember mendatang,” kata Kepala Seksi Pengembangan Industri dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat Natalia.
Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Papua Barat, Adri Syahwal, mengatakan, tingkat hunian wisatawan menurun hingga 30 persen dua pekan pasca-kerusuhan. Kini, pariwisata Papua Barat pulih berkat situasi keamanan yang kondusif. Tingkat hunian 50 hotel di Papua Barat rata- rata 80 persen. Jumlah kamar per hotel 100-300 kamar.
”Kami optimistis, dengan kegiatan seperti festival seni budaya yang rutin, akan meningkatkan jumlah kunjungan ke Papua Barat secara signifikan,” kata Adri. Secara khusus, Gubernur Dominggus meminta seluruh warga tetap menjaga situasi kondusif sehingga pariwisata terus berkembang . (FLO)