30 Perguruan Tinggi Ikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak
›
30 Perguruan Tinggi Ikuti...
Iklan
30 Perguruan Tinggi Ikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak
Sebanyak 62 tim dari 30 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, 10-12 Oktober.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sebanyak 62 tim dari 30 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, 10-12 Oktober. Selain menjadi media untuk saling belajar tentang ilmu seputar perkapalan, ajang ini juga sebagai wahana untuk mengembangkan karakter unggul pada jiwa mahasiswa.
”Kegiatan ini untuk pembelajaran. Bagaimana mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga membina keterampilan (soft skill), daya juang, sportivitas, kepedulian antarsesama, dan lainnya,” ujar Direktur Kemahasiswaan pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin saat membuka kontes, Jumat (11/10/2019) sore.
Pada ajang ini, tim akan mengadu karya berdasarkan tiga kategori, yakni kapal kendali otomatis, kapal cepat listrik dengan sistem kendali jauh, dan kapal cepat berbahan bakar dengan sistem kendali jauh.
Selain dari sisi kecepatan, penilaian didasarkan pada kemampuan kapal dalam bermanuver menghindari rintangan dan segi desain. Peserta yang berlaga antara lain berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Menurut Didin, Indonesia adalah negara maritim, memiliki lebih dari 17.500 pulau yang disatukan oleh lautan. Karena itu, keberadaan kapal memiliki posisi strategis bagi Indonesia. Menguasai lautan merupakan wujud menjaga kedaulatan negara. Karena itu, ia mengajak para mahasiswa untuk saling belajar mengenai ilmu perkapalan.
Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional juga menjadi medan latihan bagi mahasiswa untuk mencoba menyejajarkan diri dalam hal penguasaan teknologi di era Revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu, kualitas kontes dari tahun ke tahun harus semakin baik. Dari sisi jumlah, peserta kontes kali ini meningkat dua kali lipat dibanding sebelumnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan mengatakan, acara ini merupakan titik awal dalam rangka mengembangkan teknologi, khususnya bidang perkapalan, bukan semata-mata mencari posisi juara.
Selain itu, Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional juga momentum strategis untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa karena ke depan mereka inilah yang akan menjadi ahli-ahli di bidang perkapalan.