Inovasi transportasi terus berkembang. Penyedia layanan sewa skuter listrik menambah jumlah skuter dan stasiun parkir di wilayah pusat kota. Keberadaan moda ini menambah alternatif moda yang sudah ada.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyedia layanan sewa skuter listrik menargetkan penambahan jumlah skuter dan stasiun parkir di sepanjang Jalan Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Sebab, kedua kawasan ini dinilai sebagai lokasi dengan permintaan sewa skuter listrik terbanyak.
Grabwheels, layanan skuter listrik yang disediakan Grab Indonesia, menargetkan penambahan unit skuter listrik di dua kawasan tersebut. Direktur Eksekutif Grab Indonesia Ongki Kurniawan mengatakan, masih banyak potensi penambahan skuter listrik mengikuti permintaan dari pejalan kaki.
"Skuter listrik yang disediakan Grab kini jadi moda jarak pendek favorit yang digunakan pejalan kaki. Kami mengambil segmen moda bagi pengguna yang ingin mengakses lokasi cukup jauh namun tidak semahal saat menyewa ojek daring," kata Ongki saat peresmian stasiun skuter listrik di Gedung BRI II, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2019).
Saat ini ada 900 unit skuter listrik di Jakarta. Jumlah ratusan unit ini masih belum didistribusikan secara merata ke puluhan stasiun parkir di Ibu Kota. Untuk di sekitar Jalan Sudirman, Ongki mengatakan ada banyak calon stasiun parkir yang akan dibangun hingga bulan depan. Salah satu stasiun yang segera dibuat adalah di Universitas Atmajaya pada pekan depan. Selain itu, sejumlah lokasi gedung di sekitar Jalan Sudirman juga masih banyak yang dinilai potensial.
"Ada calon stasiun parkir yang kami lihat juga potensial dan sedang kami jajaki di seberang Gedung BRI II. Semuanya masih proses, tetapi pengguna yang berminat terus bertambah," ujar Ongki.
Target pengguna
Ongki menyatakan, penambahan stasiun dan unit di Jalan Sudirman juga dilakukan untuk mengejar target pengguna segmen pegawai kantoran. Sebab, sebagian besar pengguna skuter listrik adalah generasi milenial dengan mobilitas tinggi.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, 80 persen pegawainya kini berasal dari kalangan milenial. Adanya skuter listrik ini menjadi moda jarak pendek yang sering digunakan sebagian pegawainya.
Nindya (28), salah satu pegawai di sana, terbiasa menggunakan skuter listrik untuk mencapai stasiun MRT di Bundaran HI. "Saya pakai (skuter listrik) biar nggak jalan terlalu jauh," kata dia.
Ahli Rekayasa Transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Sony Sulaksono Wibowo, mengatakan, meski skuter listrik cocok untuk jarak pendek, tetapi aspek keamanan tetap perlu diperhatikan. “Model transportasi ini bagus sebagai alternatif dari jalan kaki. Namun, moda ini cukup berbahaya juga kalau digunakan di jalan raya,” ucapnya.
Terkait keamanan, Ongki mengatakan skuter listrik Grabwheels hanya cocok digunakan di kawasan pedestrian dan jalanan datar. "Untuk menjaga keamanan, penggunaan skuter listrik dari Grab dibatasi usia minimal 18 tahun serta dilengkapi helm pengaman," kata Ongki.