Warga di Dusun Sidadadi, Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih takut untuk kembali ke rumah karena khawatir adanya kebocoran susulan pada pipa penyalur solar Pertamina yang bocor.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS – Sejumlah warga di Dusun Sidadadi, Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih takut untuk kembali ke rumah karena khawatir adanya kebocoran susulan pada pipa penyalur solar Pertamina yang bocor lima hari lalu. Pipa penyalur solar telah berhasil diperbaiki, namun dampak pencemaran lingkungan masih terjadi.
“Pipa sudah diperbaiki, tapi pada Rabu sore ada semburan lagi setinggi pohon pisang. Saya masih khawatir,” kata Kholilah (32) warga setempat saat ditemui, Jumat (11/10/2019) di Dusun Sidadadi. Kebocoran pipa terjadi pada Minggu, (6/10) malam.
Kholilah mengatakan, dirinya baru bisa pulang ke rumah pada Kamis malam setelah mengungsi ke rumah saudaranya sejak Senin dini hari. Rumah Kholilah berada di jarak sekitar 20 meter dari lokasi bocornya pipa Pertamina tersebut. “Saya berharap penanganan kebocoran pipa ini cepat selesai dan ada tanggung jawab dari Pertamina,” katanya.
Sarifah (40) yang rumahnya berjarak hanya sekitar 5 meter dari lokasi pipa yang bocor mengharapkan hal yang sama. “Saya masih mengungsi di mushola bersama suami dan dua anak saya. Di rumah bau solarnya menyengat dan membuat sesak pernafasan,” tuturnya.
Sarifah mengatakan, selain bau menyengat, air di sumurnya pun masih tercemar solar dan tanaman di kebunnya pun layu dan menguning. “Air sumur warnanya biru dan bau. Belum bisa dipakai,” katanya.
“Saya berharap penanganan kebocoran pipa ini cepat selesai dan ada tanggung jawab dari Pertamina. (Kholilah)
Baik Sarifah maupun Kholilah bersama sejumlah warga lainnya bertempat tinggal di radius sekitar 200 meter dari lokasi bocornya pipa Pertamina. Warga di lokasi itu belum boleh menyalakan kompor untuk memasak. “Makanan dan minuman diberi sehari tiga kali. Kami belum boleh menyalakan kompor khawatir terjadi kebakaran,” papar Sarifah.
Darsiyah (70) warga lainnya mengatakan, dirinya sangat panik pada malam saat pipa itu bocor. “Saya dibangunkan tetangga dan langsung lari keluar bersama anak. Tidak bawa apa-apa, takut sekali ada semburan dan takut terbakar,”tutur Darsiyah.
Pantauan Kompas, sejumlah petugas masih mengoperasikan alat berat untuk memasang pipa serta menyedot solar yang berada di sumur warga. Pohon-pohon pisang menguning pada bagian batang. Percabangannya jatuh terkulai. Sebagian besar daun tanaman di sekitar lokasi juga tampak mengilat dan licin oleh minyak.
Tercemar
Air sumur pun tampak pekat cokelat keputihan serta tampak berbuih. Ketika dipegang, airnya pun licin juga bau menyengat. Bau solar pun masih menguar di radius sekitar 100 meter dari lokasi perbaikan pipa.
Sedikitnya ada 12 sumur warga yang tercemar solar di dusun itu. Sebanyak 86 jiwa dari 31 keluarga terdampak. “Tadi ada salah satu sumur yang sudah disedot airnya hingga 7 tangki ukuran sekitar 600-800 liter,” tambah Kholilah.
Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina Marketing Operation Region IV Arya Yusa Dwicandra menyebutkan, Pertamina telah berhasil menutup kebocoran pipa CB-1 yang bocor. “Kami tidak menemukan kebocoran dan rembesan lagi. Kondisi mulai berangsur normal,” tutur Arya.
CB merupakan singkatan Cilacap-Balongan. Pipa CB-1 adalah pipa yang menyalurkan BBM jenis solar dari Terminal BBM (TBBM) Lomanis ke TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung. Adapun kebocoran terjadi saat pengerjaan proyek pengembangan pipa CB III.
Arya menyampaikan, pihaknya masih perlu waktu untuk memulihkan pipa hingga akhirnya bisa ditimbun dan ditutup. Tim pun masih melakukan pemantauan terkait kekuatan pipa untuk lebih memastikan kondisi pipa normal dan aman.
Terkait dengan pengelolaan tanah yang tercemar, kata Arya, Pertamina bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap melakukan penyedotan solar dan membuat lubang pantau untuk melihat sejauh mana sebaran minyak meresap ke tanah. “Dalam lubang pantau itu, kami memastikan bahwa resapan tanah terlihat berjarak 2-5 meter dari sumber kebocoran pipa. Proses penyedotan masih terus kami lakukan untuk menarik minyak-minyak yang merembes,” paparnya.
Saat ini sudah ada 19.000 liter bantuan air bersih bagi warga. Pertamina juga akan membuatkan sumber air baru. Segala pembiayaan ditanggung oleh Pertamina.
“Lama pemulihan kurang lebih satu minggu untuk tanah dan sumur. Perubahan kondisi lingkungan dan cuaca sangat memengaruhi recovery,” ujar Arya.
Editor:
aufrida wismi
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.