Rekayasa cuaca terus diupayakan di atas langit Jambi dan Sumatera Selatan. Namun, hujan yang mulai menyebar pada sebagian wilayah belum optimal mengendalikan api di balik gambut membara di wilayah Muaro Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Rekayasa cuaca terus diupayakan di atas langit Jambi dan Sumatera Selatan. Namun, hujan yang mulai menyebar pada sebagian wilayah belum optimal mengendalikan api di balik gambut membara di wilayah Muaro Jambi.
Rekayasa cuaca pada Jumat (11/10/2019) dilangsungkan dengan pesawat CN-295 A-2901. Sejak pukul 09.00, sebanyak 2.400 kilogram bahan NaCl disemai pada 5 titik di Sumsel, yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur. Sementara di Jambi, penyemaian berlangsung di atas Kabupaten Muaro Jambi.
Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Irwan turut dalam penerbangan menyemai NaCl. Kepada pers di Jambi, Irwan mengatakan rekayasa cuaca dilakukan setelah melihat adanya pertumbuhan awan berpotensi menghasilkan hujan pada sejumlah titik, seperti di bagian utara, timur laut, dan selatan wilayah Sumsel, serta wilayah timur Kota Jambi.
Rekayasa cuaca dilakukan setelah melihat adanya pertumbuhan awan berpotensi menghasilkan hujan pada sejumlah titik, seperti di bagian utara, timur laut, dan selatan wilayah Sumsel, serta wilayah timur Kota Jambi
”Kondisi ini berpotensi untuk dilangsungkan rekayasa cuaca,” ujarnya.
Hujan pun terpantau turun menjelang sore hari di sejumlah lokasi Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat. Turun pula hujan di wilayah Ogan Komering Ulu terjadi hujan.
Akan tetapi, hingga Jumat, api masih membara di Muaro Jambi, khususnya di Kecamatan Kumpeh dan Kumpeh Ulu. Upaya pemadaman darat dan udara juga masih berlangsung.
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Kota Jambi Ramses Siregar mengatakan, tiga tim disebar untuk memadamkan api yang menyebar di wilayah Kumpeh. Saat ini, api mulai luas merambat pada wilayah Taman Hutan Raya Orang Kayo Itam.