Di tengah gempuran situasi ekonomi yang tidak menentu, pengusaha muda dinilai membutuhkan ketahanan lebih dalam pengembangan bisnis. Untuk bisa bersaing, produk harus memiliki relevansi lebih bagi pengguna
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Di tengah gempuran situasi ekonomi yang tidak menentu, pengusaha muda dinilai membutuhkan ketahanan lebih dalam pengembangan bisnis. Untuk bisa bersaing, produk harus memiliki relevansi lebih bagi pengguna dan konsep usaha bisa direplikasi dalam pasar yang besar.
Wirausaha Muda Mandiri (WMM) kembali digelar untuk ke-12 kali pada Jumat (11/10/2019), di Mal Gandaria City, Jakarta. Tahun ini, WMM mengadu inovasi wirausaha muda berusia 18-35 tahun di lima kategori, yakni industri perdagangan dan jasa, boga, kreatif, sosial, serta teknologi.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sekaligus juri WMM 2019, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan, kualitas dan kesiapan wirausaha muda semakin meningkat pada tahun ini. Hampir semuanya sudah memiliki hasil nyata dalam pengembangan usahanya.
“Kalau kita lihat, 5-10 tahun lalu banyak yang baru memberi konsep dan ide saja. Sekarang sudah terbukti. Semoga ini bisa jadi virus untuk memperbanyak wirausaha di Indonesia,” kata Kartika.
Menurut Kartika, modal kesiapan itu sangat penting bagi wirausaha untuk bertahan di persaingan industri saat ini. Situasi di hampir seluruh sektor industri sedang sulit karena perekonomian yang lesu. Belum lagi, industri lokal semakin sulit akibat gempuran produk-produk impor.
“Mereka harus punya keunikan untuk bisa bersaing dengan produk impor dan pesaingnya. Punya valuable position juga buat customer. Dan terutama skala bisnisnya bisa diperbesar,” jelasnya.
Salah satu alumni WMM yang mampu memperbesar skala bisnis adalah Kebab Baba Rafi. Waralaba makanan itu telah menguasai pasar nasional serta menjangkau pasar Dubai dan Selandia Baru.
Kelima pemenang dalam WMM 2019 yakni, Kris Samuel dengan nama usaha Uttara (perdagangan dan jasa), M. Yamin Rachman dengan Sambal Baba (Boga), Brian Karno Jan dengan Mendekor (kreatif), Nofi Bayu Darmawan dengan Kampung Marketer (sosial), dan Dedi Cahyadi dengan Nanobubble.id (teknologi).
Salah satu alumni WMM yang mampu memperbesar skala bisnis adalah Kebab Baba Rafi. Waralaba makanan itu telah menguasai pasar nasional serta menjangkau pasar Dubai dan Selandia Baru.
Dari lima pemenang itu, Dedi, pendiri Nanobubble.id, terpilih sebagai pemenang terbaik dari yang terbaik. Produk itu berupa mesin yang menciptakan gelembung oksigen berukurang nano. Mesin itu bisa membantu pembudidaya udang dan ikan dalam meningkatkan produktivitas.
“Dengan oksigen yang bertambah, ikan dan udang bisa semakin meningkat peluang hidupnya (sampai panen). Ini juga mencegah penyakit yang menjadi momok bagi pembudidaya,” sebutnya.
Nanobubble.id telah menjual 13 unit mesin dalam setahun terakhir. Adapun harga satu mesinnya berkisar Rp 15-100 juta. Rata-rata pembeli berhasil meningkatkan produktivitas hingga 100 persen.
“Kalau oksigennya nambah, udang dan ikan kan bisa ikut ditambah. Pelanggan kami di Situbondo, panennya meningkat dari 2 kuintal menjadi 4 kuintal hanya dalam tiga bulan,” jelas pria berusia 28 tahun tersebut.
Nanobubble.id telah menjual 13 unit mesin dalam setahun terakhir. Adapun harga satu mesinnya berkisar Rp 15-100 juta
Menurut Dedi, cara mengembangkan bisnisnya adalah dengan menjaga relevansi produk dengan kebutuhan masyarakat. Adapun potensi usahanya masih sangat besar mengingat banyaknya pembudidaya udang dan ikan di Indonesia.
“Selain itu. Kita juga selalu mengajarkan pembeli bagaimana menggunakan alat ini dengan tepat. Setelah itu, kami tetap memantau dari jauh bagaimana hasil dari penggunaannya,” pungkasnya.
Sebagai pemenang terbaik, Dedi berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 750 juta. Sementara itu, peserta lain membawa pulang uang tunai senilai Rp 250 juta.
Dalam WMM 2019, terdapat total 3.075 wirausaha muda yang mendaftarkan diri. Peserta-peserta tersebut diseleksi oleh dewan juri seperti Sutradara Dimas Djajadiningrat, Chef Renata Moeloek, Aktor Nicholas Saputra, dan Founder Bubu.com Shinta Dhanuwardoyo.
Bank Mandiri telah menggaet lebih dari 36.000 anak muda sejak 2007 melalui program WMM. Pengusaha muda yang menjadi peserta dan finalis mendapat pelatihan, pembinaan, dan komunitas.