Topan Hagibis memaksa seluruh sesi Formula 1 seri Jepang, pada Sabtu, ditiadakan. Situasi darurat itu memaksa semua tim dan pebalap tiarap sejenak untuk mempersiapkan Minggu yang ekstra sibuk.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
SUZUKA, SABTU — Kehebatan manusia, sekalipun para penunggang mobil tercepat sejagat, yaitu pebalap Formula 1, tidak ada artinya di mata kekuatan alam. Hadirnya Topan Hagibis di Jepang, Sabtu (12/10/2019), memaksa tim-tim dan para pebalap F1 melakukan hal-hal di luar kebiasaannya pada Grand Prix Jepang 2019.
Pada kalender balapan F1, Sabtu biasanya menjadi hari tersibuk, baik itu bagi panitia, tim-tim peserta, para pebalap, maupun jurnalis peliput. Namun, kontras dengan kebiasaan itu, Suzuka—kota arena F1 GP Jepang—bak kota mati, Sabtu. Tidak ada raungan suara mesin V6 turbo mobil-mobil F1 di Sirkuit Suzuka. Garasi-garasi yang berjajar di sirkuit itu pun tampak sepi dari aktivitas manusia.
Federasi Balap Mobil Dunia (FIA) dan penyelenggara GP Jepang memutuskan untuk meniadakan aktivitas di sirkuit itu sepanjang Sabtu menyusul datangnya Hagibis, topan yang dalam bahasa Tagalog Filipina dimaknai sebagai Si ”Cepat”. Dampaknya, sesi latihan resmi ketiga dibatalkan dan babak kualifikasi ditunda hingga Minggu pagi atau menjelang balapan yang sedianya digelar pukul 14.00 waktu setempat.
Selain mengganggu aktivitas F1, badai kategori lima yang disebut-sebut terburuk di Jepang dalam satu dekade terakhir itu telah membatalkan dua laga Piala Dunia Rugby 2019, yaitu antara Selandia Baru dan Italia di Prefektur Aichi dan Inggris kontra Perancis yang sedianya digelar di Yokohama, kemarin. Otoritas Jepang telah mengirimkan peringatan akan bahaya dampak topan yang memiliki kecepatan 216 kilometer per jam atau setara laju rata-rata mobil F1 itu.
”Bagi fans, itu (peniadaan sesi Sabtu) sungguhlah disayangkan. Namun, keputusan itu patut dihormati. Keamanan semua pihak adalah prioritas utama. Dalam hal program, dengan ditiadakannya sesi latihan ketiga, persiapan (tim) bakal semakin intens. Kami harus bekerja keras menyiapkan setelan terbaik pada kualifikasi Minggu,” ujar Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto.
Ditiadakannya sesi latihan ketiga sekaligus digesernya babak kualifikasi penentu start balapan ke hari Minggu membuat persiapan tim untuk balapan menjadi kian pendek. Ferrari, misalnya, harus bekerja ekstra keras untuk mengejar ketertinggalan mobilnya dari Mercedes. Pabrikan asal Jerman itu menguasai dua sesi latihan yang digelar Jumat. Duo Mercedes, yaitu Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, tercatat sebagai dua pebalap tercepat di sesi kedua.
Adapun para pebalap Ferrari, yaitu Charles Leclerc dan Sebastian Vettel, hanya bisa meraih waktu tercepat keempat dan kelima di sesi latihan kedua itu. Sesi latihan itu bisa saja menjadi penentu start pada balapan Minggu siang ini jika kualifikasi batal digelar menyusul kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Namun, berdasarkan prakiraan cuaca, Minggu ini akan berlangsung cerah di Suzuka, kota balap di Prefektur Mie, Jepang.
Menurut bos Renault Cyril Abiteboul, tim-tim harus mulai terbiasa dengan perubahan jadwal seperti terjadi di GP Jepang. Pergeseran sesi kualifikasi, yaitu dari Sabtu ke Minggu, akibat cuaca buruk sebelumnya juga pernah terjadi di tempat yang sama pada edisi 2004 dan 2010. ”Itu pernah terjadi sebelumnya dan akan kembali terjadi ke depan. Saya kira, ada waktu cukup bagi kami menyiapkan kualifikasi dan balapan di hari yang sama,” ujarnya.
Bertarung di gim
Dengan ditiadakannya sesi Sabtu, pertanyaannya kemudian, apa yang dilakukan oleh para pebalap? Jawabannya beragam. Hamilton, pemuncak klasemen yang kian dekat dengan gelar juara dunia keenamnya, memilih bersantai di Tokyo, ibu kota Jepang. ”Kami beruntung mendapat istirahat satu hari. Mungkin saya akan ke Tokyo untuk mencari makanan enak dan malam yang menyenangkan sebelum kembali keesokan harinya,” ujarnya, pada Jumat.
Lain lagi dengan Leclerc, pebalap muda Ferrari yang tengah naik daun menyusul sapu bersih start terdepan di empat balapan terakhir. Ia memilih untuk bersantai. ”Saya akan tidur dan mempelajari data (hasil latihan) agar bisa tampil lebih baik saat balapan Minggu,” tutur pebalap asal Monako itu.
Max Verstappen, pebalap Red Bull yang mencatatkan waktu terbaik ketiga di latihan resmi kedua, tetap mengasah jiwa kompetitifnya bersama rekan-rekannya sesama pebalap F1 sepanjang Sabtu. Hanya, persaingan itu tidak dilakukan di lintasan balap, melainkan di konsol permainan. Ia mengajak dua rekannya sesama pebalap muda dari tim McLaren, Lando Norris dan Carlos Sainz, untuk bermain gim sepak bola, FIFA 20.
”Ini adalah Sabtu paling kompetitif yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir ini,” ungkap Verstappen berseloroh sambil memasang fotonya bermain gim PlayStation 4 itu di akun Instagram-nya.
Pada balapan Minggu ini, Verstappen berpeluang merusak harapan Mercedes untuk finis satu dua sekaligus menyabet gelar juara dunia konstruktor untuk enam kalinya beruntun. Mercedes hanya butuh tambahan keunggulan 14 poin dari rival terdekatnya, Ferrari, untuk menggapai rekor yang terakhir kali dilakukan pada 2004 itu. Saat itu, prestasi itu diukir Ferrari bersama pebalap andalannya, Michael Schumacher. (AFP/Reuters)