”Free Solo” Menggapai Puncak
Jason Momoa, aktor pemeran Aquaman, yang didaulat membacakan nomine Academy Awards 2019 mengangkat tangan terkepal ke udara setelah menyebut film Free Solo sebagai pemenang kategori feature dokumenter. Jason Momoa tak kuasa menahan kegembiraan atas kemenangan Free Solo karena selain menjadi aktor, Jason juga menekuni olahraga panjat dinding.
Film dokumenter ini tentang upaya atlet panjat tebing, Alex Honnold (34). Dia memanjat tebing tegak ”El Capitan” di Taman Nasional Yosemite, Amerika Serikat, pada 2017 tanpa bantuan tali pengaman. Film ini sebelumnya diprediksi akan meraih Piala Oscar. Kini, setelah sukses di Academy Awards, Free Solo melanjutkan kegemilangannya di ajang penghargaan bergengsi di dunia televisi, yaitu Creative Arts Emmy Awards.
Free Solo masuk dalam tujuh nomine Emmy Awards dan menyapu bersih penghargaan, yaitu menjadi pemenang untuk kategori sinematografi program televisi nonfiksi, editing suara untuk program televisi nonfiksi (kamera tunggal atau multikamera), mixing suara untuk program televisi nonfiksi, penyutradaraan untuk program televisi dokumenter/nonfiksi, pencapaian kreatif pada media interaktif untuk program tanpa naskah, komposisi musik untuk dokumenter spesial atau berseri, dan editing gambar untuk program televisi nonfiksi. Penghargaan Emmy yang diraih tersebut menunjukkan bahwa Free Solo adalah sebuah produksi film dokumenter yang ”sempurna”.
Sutradara film Free Solo, Jimmy Chin, menyambut penghargaan Emmy ini dengan sukacita. Dalam akun Instagram- nya, @jimmychin, dia mengatakan, momen Emmy ini seperti momen yang tidak nyata. Keberhasilan Free Solo di ajang Emmy juga menjadi momen bersejarah bagi National Geographic yang memproduksi dokumenter tersebut.
Kedigdayaan Free Solo di Emmy 2019 telah menumbangkan dominasi HBO dan jaringan PBS yang menguasai penghargaan film dokumenter sejak kategori ini ditambahkan di Emmy pada 2005. Free Solo menjadi film dokumenter kedua yang menyandingkan Piala Oscar dan Emmy. Sebelumnya, film dokumenter Cartel Land meraih dua penghargaan bergengsi tersebut pada 2015.
Kekuatan visual
Keberhasilan Free Solo di ajang Academy Awards, Emmy Awards, dan juga British Academy of Films and Television Arts (BAFTA) Awards adalah berkat kekuatan artisik dan visual film tersebut. Free Solo disutradarai oleh Jimmy Chin dan istrinya, Elizabeth Chai Vasarhelyi. Jimmy Chin berprofesi sebagai fotografer dan atlet panjat tebing. Dia bisa disebut legenda olahraga luar ruang.
Jimmy Chin adalah Ansel Adams masa kini. Dia memotret kemegahan alam dan memberikan nyawa pada setiap karya fotografinya. Lewat Free Solo, Jimmy Chin mentransformasikan sudut-sudut visual fotografinya ke gambar bergerak yang halus, tetapi sangat kuat. Hampir tidak ada bingkai gambar yang sia-sia di film yang berdurasi 1 jam 40 menit tersebut.
Secara khusus, Jimmy Chin mengapresiasi tim produksi film Free Solo, terutama para kamerawan yang menyuguhkan pemandangan indah sepanjang film. Mereka mencari sudut gambar terbaik dengan upaya yang maksimal. Para perekam gerak itu terlibat di rute perjalanan Alex Honnold, mulai dari ketika kakinya lepas dari tanah hingga jari tangannya meraih pegangan terakhir sebelum menjejak di atap El Capitan. Dengan peralatan pengaman mereka menggantung di dinding tebing yang di bawahnya seperti tak berujung. Para kamerawan tidak hanya harus menaklukkan ketakutan di dalam diri mereka, tetapi juga harus merekam momen penting yang dilakukan oleh Alex Honnold.
Upaya para perekam itu juga hadir sebagai penguat kisah di dokumenter ini. Visual yang kuat adalah ciri dari film dokumenter produksi National Geographic.
Free Solo adalah proyek dokumenter yang bukan sekali jadi. Kru film ini berkomitmen menyelesaikan proyek film Free Solo apa pun akhir kisahnya. Pemanjatan tanpa alat pengaman adalah sebuah proses antara relasi pemanjat dengan alam yang paling personal. Seorang pemanjat harus mengenal betul lintasan perjalanan dan dengan nalar mempertimbangkan apakah perjalanan ini bisa dilakukan atau tidak.
Dalam hal ini, kru film hanya menunggu kapan Alex Honnold memutuskan untuk berangkat. Proses menunggu ini menjadi salah satu tekanan besar bagi kru untuk merampungkan Free Solo. Ini adalah proyek film dokumenter yang tidak pernah bisa diprediksi kapan akan kelar.
Selain mengapresiasi kru, Jimmy Chin juga mengucapkan terima kasih kepada Alex Honnold yang bersedia membuka ruang pribadinya dan memberikan kesempatan kepada kru untuk mengabadikan perjalanannya yang luar biasa. Ketika mendapatkan Piala Oscar, Jimmy secara khusus menyebut Alex Honnold sebagai sosok yang sangat berdedikasi untuk kesempurnaan. Seseorang yang menembus batasan dengan kreasinya dan menunjukkan kepada semua orang bagaimana menghadapi ketakutan.
Free Solo adalah sebuah gambaran bahwa yang membatasi keberhasilan adalah ketakutan akan ketidakmampuan. Sebagai pemanjat tebing, jarak dari tanah menuju puncak hanya bisa dicapai dengan kemauan, kemampuan, pengetahuan, dan sedikit sekali keberuntungan. Ketika memutuskan untuk mendaki dinding El Capitan setinggi 3.000 kaki (sekitar 914 meter) tanpa tali pengaman, Alex Honnold secara rutin menghafalkan rute yang bisa dilintasi.
Latihan ini sangat penting untuk merekam rute di memori dan membuat strategi pemanjatan. Perencanaan harus dibuat tanpa cela, termasuk mencari waktu yang paling ideal untuk memanjat.
Drama pemanjatan
Dua puluh menit terakhir dalam film Free Solo menangkap momen sebuah pencapaian umat manusia dan salah satu aksi terhebat yang diperagakan oleh atlet. Saat Alex Honnold siap memanjat El Capitan, para kru akan segera menghadapi tugas terberat dalam dokumenter ini. Sebelum para kamerawan menuju posisi mereka, Jimmy Chin dengan kalimat yang berat dan tertahan berpesan bahwa jangan ada kesalahan sekecil apa pun saat pengambilan gambar.
Dalam kegelapan fajar, Alex Honnold berjalan menuju El Capitan dan menyerahkan dirinya kepada alam, membebaskan segala pikirannya dari rasa takut. Penonton seolah berada di samping Alex Honnold dalam perjalanan ke atas. Bahkan, napas Alex terekam jelas melalui mikrofon nirkabel yang dipasang di dalam chalk bag.
Adegan pemanjatan ini dibiarkan hening, hanya diiringi suara embusan angin. Meskipun film ini adalah sebuah kisah sukses, beberapa drama pemanjatan membuat emosi penonton terkuras.
Alex Honnold dan film Free Solo bersama-sama menggapai puncak. Alex Honnold menjadi pemanjat pertama yang melakukan free solo di El Capitan. Alex melakukan pemanjatan spektakuler tersebut dalam waktu 3 jam 56 menit, sementara umumnya para pemanjat yang menggunakan tali membutuhkan waktu dua hingga tiga hari untuk mencapai puncak.
Film Free Solo juga mendapatkan apresiasi tertinggi sebagai film dokumenter di berbagai ajang kompetisi bergengsi. Film ini menyajikan perjuangan manusia menaklukkan rintangan dan menyajikannya melalui cerita dan visual yang layak dikenang.