LRT Jabodebek Siap Uji Coba, Matangkan Infrastruktur dan SDM
›
LRT Jabodebek Siap Uji Coba,...
Iklan
LRT Jabodebek Siap Uji Coba, Matangkan Infrastruktur dan SDM
LRT Jabodebek akan diuji coba mulai pertengahan Oktober ini. Hal itu perlu ditopang dengan kesiapan sarana dan prasarana infrastruktur, serta sumber daya manusia yang handal.
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kereta ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi atau Jabodebek akan diuji coba mulai pertengahan Oktober ini. Hal itu perlu ditopang dengan kesiapan sarana dan prasarana infrastruktur serta sumber daya manusia yang andal.
Pada akhir pekan ini, satu rangkaian LRT telah ditempatkan di depo sementara di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Depok. Rangkaian LRT itu telah selesai dinaikkan ke rel pada Minggu (13/10/2019).
Senior Manager Humas, Sekretariat, dan Protokoler PT Industri Kereta Api atau Inka (Persero) Hartono mengatakan, proses pengiriman LRT itu dimulai sejak Selasa hingga Jumat (8-10/10/2019) dari pabrik PT Inka di Madiun, Jawa Timur. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat.
Saat ini sudah ada satu rangkaian LRT yang terdiri atas enam gerbong di Stasiun Harjamukti. Kapasitas maksimal satu rangkaian LRT itu sebanyak 1.480 orang dan 740 orang untuk kapasitas normal.
”Kalau tidak ada kendala, sesuai jadwal, proses pengiriman semua kereta selesai pada awal 2020,” katanya.
Menurut Hartono, ada total 31 LRT yang diproduksi PT Inka untuk proyek LRT Jabodebek. Uji coba LRT Jabodebek rencana dimulai dalam waktu dekat.
”Kita siap menguji coba saat kesiapan seluruh infrastruktur terpenuhi,” ujarnya.
Djoko Setijowarno, akademisi Prodi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, menjelaskan, persyaratan operasi kereta sebelum dioperasikan untuk mengangkut penumpang meliputi prasarana, sarana, operasi, dan sumber daya manusia. Proses uji coba itu berlangsung selama satu tahun, sama seperti proses uji coba moda raya terpadu (MRT) Jakarta.
”Supaya nantinya benar-benar siap beroperasi, tidak perlu terburu-buru mengoperasikan LRT Jabodebek sebelum siap semuanya. Diperlukan SDM yang mahir dan andal,” ujar Djoko.
Supaya nantinya benar-benar siap beroperasi, tidak perlu terburu-buru mengoperasikan LRT Jabodebek sebelum siap semuanya. Diperlukan SDM yang mahir dan andal.
Pembangunan jaringan LRT Jabodebek yang sepanjang 82,93 kilometer (km), terbagi dalam dua fase pembangunan. Fase pertama sepanjang 44,43 km dengan 19 stasiun dan terbagi dalam tiga lintas pelayanan.
Ketiga lintas pelayanan itu adalah Cawang-Harjamukti (Cibubur) sepanjang 14,89 km, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (11,05 km), dan Cawang-Jatimulya (18,49 km).
Sementara itu, pembangunan fase kedua LRT Jabodebek sepanjang 38,5 km terbagi dalam tiga lintas pelayanan. Ketiga lintas pelayanan itu adalah Palmerah-Senayan (7,8 km), Cibubur-Bogor 25 km, dan Palmerah-Grogol 5,7 km.
Pembangunan LRT Jabodebek fase pertama ditargetkan selesai dan bisa beroperasi secara komersial pada 2021. Lintas Cawang-Harjamukti sudah selesai konstruksi lintasannya.
”Namun belum dilengkapi dengan fasilitas sinyal, telekomunikasi, dan listrik. Ditambah lagi, pekerjaan konstruksi bangunan stasiun belum mencapai 50 persen,” ujar Djoko.