Sumatera Selatan kembali tertutup kabut asap. Hal ini terjadi karena kebakaran hutan dan lahan di sejumlah tempat.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan masih mengganggu aktivitas masyarakat. Dari pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kualitas udara di wilayah Sumatera Selatan pada indikator PM 2,5 mencapai 921 pada tingkat berbahaya. Titik panas di wilayah ini yang mencapai 691 titik juga menjadi titik panas tertinggi dari wilayah lain, seperti Riau, Jambi, dan Kalimantan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (14/10/2019) mengatakan, penanganan darurat bencana karhutla di wilayah Sumatera Selatan terus berlangsung hingga kini. BNPB telah mmengerahkan tujuh helikopter untuk melakukan pengeboman air atau water-bombing.
“Air yang digunakan untuk pengeboman sudah mencapai 66 juta liter air, sedangkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) telah mengelontorkan sekitar 14 ribu garam (NaCl). Operasi udara ini didukung juga personel darat gabungan mencapai lebih 8.000 personel,” katanya.
Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kualitas udara dengan parameter PM 2,5 di beberapa wilayah lain juga menunjukkan tingkat yang memburuk. Kualitas udara Jambi menunjukkan angka 235 berarti sangat tidak sehat, Kalimantan Tengah 102 (tidak sehat), Kalimantan Selatan 174 (sangat tidak sehat) dan Riau 51 (tidak sehat).
Untuk sebaran titik panas di beberapa wilayah terlihat juga masih tinggi. Titik panas di Sumatera Selatan berjumlah 691 titik, Kalimantan Tengah 230 titik, Jambi 117 titik, Kalimantan Selatan 28 titik, Riau 16 titik, dan Kalimantan Barat 12 titik.
Secara keseluruhan, BNPB mencatat, per 14 Oktober 2019 pukul 09.00 jumlah titik panas mencapai 1.184 titik. “Pada sebaran titik panas di wilayah Sumatera, arah angin pada umumnya mengarah dari tenggara ke barat laut. Arah sebaran asap di Sumatera Selatan menyebar ke arah barat laut. Terpantau titik panas berada di wilayah-wilayah, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin,” ucap Agus.
Sekolah libur
Dampak dari buruknya kualitas udara di Sumatera Selatan turut mengganggu aktivitas pendidikan di Palembang, Sumatera Selatan. Asap akibat karhutla menyebabkan murid di sejumlah sekolah diliburkan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang pada Senin pagi telah menginstruksikan kegiatan belajar mengajar di tingkat Paud, TK, SD, serta SMP negeri dan swasta diliburkan hingga batas yang belum ditentukan. Kegiatan belajar diliburkan karena adanya asap yang mengganggu dan membahayakan kesehatan masyarakat.