Enggartiasto Lukita Cerita tentang Buku, Mentor, dan Kuliah Tujuh Tahun
›
Enggartiasto Lukita Cerita...
Iklan
Enggartiasto Lukita Cerita tentang Buku, Mentor, dan Kuliah Tujuh Tahun
Hari Senin (14/10/2019) malam, di Tugu Kunstkrink Paleis, Jakarta, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (68) sumringah. Sambil tersenyum, ia menyapa setiap tamu yang hadir.
Oleh
Tri Agung Kristanto
·2 menit baca
Hari Senin (14/10/2019) malam, di Tugu Kunstkrink Paleis, Jakarta, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (68) sumringah. Sambil tersenyum, ia menyapa setiap tamu yang hadir. Ia baru dua hari sebelumnya merayakan hari ulang tahunnya yang ke-68, tetapi sebenarnya malam itu bukanlah perayaannya. Malam itu, ia menghadiri peluncuran buku karya ”anak didik”-nya, Rio Abdurrachman, yang berjudul Pak Enggar, Mentor & Pemimpin.
Enggartiasto mengakui, buku yang dicetak PT Gramedia dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas itu adalah hadiah kejutan. Ia bersedia menjadi mentor bagi anak-anak muda yang ingin belajar usaha atau politik, karena ia pun memiliki sejumlah mentor, seperti politisi Siswono Yudo Husodo.
”Saya kuliah di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Bandung,” ujarnya. Pengaruh dari mentornya, ia menjadi pengusaha dan politisi.
”Namun, kalau yang lain kuliah cukup lima tahun, saya menjadi tujuh tahun. Dua tahun tambahan untuk pendalaman, sebagai aktivis,” ujar mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) itu.
Enggar lahir di Cirebon, Jawa Barat, pada 12 Oktober 1951. Ia juga bangga karena banyak anak muda yang dimentorinya kini menjadi tokoh di panggung nasional atau daerah.
Meski malam itu bukan perayaan ulang tahunnya, Enggartiasto tetap mendapatkan kejutan, sebuah kue lengkap dengan lilin HUT dari putrinya, Rina Anandita. Ia meniup lilin sambil menyatakan siap kembali menjadi mentor setelah masa jabatannya sebagai menteri akan berakhir lima hari lagi.