Eswatini mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, terutama ekonomi. Indonesia menyambut baik ajakan tersebut mengingat sedang memperluas mitra dagang dengan negara-negara non-tradisional.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Eswatini mengajak Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, terutama ekonomi. Indonesia menyambut baik ajakan tersebut mengingat sedang memperluas mitra dagang dengan negara-negara non-tradisional.
Raja Eswatini, Mswati III, menyampaikan hal tersebut secara khusus kepada Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan Salman Al Farisi di sela-sela penyerahan surat-surat kepercayaan (credentials) kepada Indonesia, India, Jepang, Kuwait, dan Uni Emirat Arab di Mbabane, Eswatini, Senin (14/10/2019).
”Kami ingin meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, terutama dengan mendorong investor Indonesia datang ke Eswatini sebagai tujuan investasi di sejumlah sektor. Misalnya, sektor pariwisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan,” kata Mswati, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Eswatini merupakan satu-satunya negara berbentuk monarki absolut di kawasan Afrika dengan jumlah penduduk sekitar 1,36 juta jiwa. Pada 19 April 2018, Mswati III mengumumkan pergantian nama negara dari Swaziland menjadi Eswatini untuk mengembalikan nama asli negara tersebut sebelum masa kolonialisme Inggris.
Raja Mswati III berencana melakukan kunjungan kerja ke Indonesia untuk bertemu pengusaha BUMN dan pihak-pihak terkait lainnya pada akhir Oktober 2019. Ia juga akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
”Indonesia juga berharap untuk memperkuat kerja sama bilateral karena sejalan dengan prioritas kebijakan luar negeri untuk lebih memperhatikan Benua Afrika. Kita memiliki berbagai potensi dan peluang kerja sama yang belum tergali, di antaranya pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Eswatini dengan negara-negara sekitar, pembangunan infrastruktur, dan kerja sama teknis,” kata Salman.
Dalam kesempatan tersebut, Salman juga menawarkan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas Indonesia. Hal ini menjadi langkah awal peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Tawaran itu disambut baik Mswati III.
Hubungan bilateral Indonesia dan Eswatini telah berlangsung sejak 1991. Untuk mendorong peningkatan kerja sama kedua negara, Pemerintah Indonesia menunjuk Kareem Ashraff sebagai Konsul Kehormatan RI untuk Kerajaan Eswatini yang berkedudukan di Mbabane pada 2003.